Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan ribuan fasilitator profesional di bidang Bimbingan Perkawinan (Bimwin). Hal ini sebagai upaya untuk menekan perkawinan anak dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Termasuk juga untuk meningkatkan ketahanan keluarga.

Langkah ini dilakukan seiring dengan diberlakukannya kewajiban bagi calon pengantin untuk mengikuti Bimwin mulai akhir Juli 2024, sesuai Surat Edaran Dirjen Bimas Islam Nomor 2 Tahun 2024.

Direktur Bina Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah, Zainal Mustamin menjelaskan, langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mencapai target peningkatan ketahanan keluarga setiap tahunnya.

”Dengan meningkatnya ketahanan keluarga, maka persoalan seperti stunting, perceraian, KDRT, hingga perkawinan anak diharapkan dapat diminimalkan,” ujarnya dikutip dari laman resmi Kemenag, Sabtu (30/3/2024).

Kasubdit Bina Keluarga Sakinah, Agus Suryo Suripto mengatakan, layanan Bimwin yang disediakan di KUA adalah gratis bagi calon pengantin.

”Pasangan calon pengantin dapat mengikuti layanan Bimwin yang diselenggarakan di KUA sesuai jadwal yang tersedia secara gratis,” tegasnya.

Suryo menyampaikan, Kemenag menargetkan terdapat 3.700 fasilitator Bimwin pada tahun 2024 sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pernikahan dan ketahanan keluarga di Indonesia.

”Kami akan bekerja sama dengan Pusat Diklat (Pusdiklat) untuk mencetak fasilitator Bimwin. Pusdiklat memiliki perangkat yang memungkinkan mencetak fasilitator dalam jumlah besar,” jelas Suryo.

Fasilitator Bimwin akan diberikan pengetahuan pendahuluan tentang hakikat perkawinan, pengelolaan dinamika keluarga, dan cara mengatasi konflik keluarga.

Materi ini akan disampaikan secara daring terlebih dahulu sebelum para fasilitator mengikuti kelas luring, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pelayanan Bimwin.

”Dengan peningkatan kualitas fasilitator, diharapkan kualitas pernikahan dan ketahanan keluarga di Indonesia juga akan meningkat,” pungkas Suryo.

Komentar