Rabu, 19 November 2025

Murianews, Gorontalo – Aktivitas Gunung Ruang tang semakin intens, membuat Bandara Djalaluddin Gorontalo menghentikan sementara operasionalnya. Sebab, abu vulkanik dari letusan gunung tersebut dapat mengganggu penerbangan.

Pemberhentian operasional sementara Bandara Djalaluddin itu dilakukan dari pukul 10.00 WITA hingga 16.00 WITA hari ini, Selasa (30/4/2024).

Kepala Bandara Djalaluddin, Joko Harjani menyatakan penutupan ini merupakan langkah pengamanan terhadap keselamatan penerbangan.

”Kami terpaksa menutup bandara untuk memastikan keselamatan semua pihak terkait. Abu vulkanik yang mencapai area bandara dapat mengganggu visibilitas serta kinerja mesin pesawat,” jelas Joko dikutip dari Antara.

Pemantauan terhadap perkembangan situasi pun terus dilakukan oleh berbagai instansi terkait. Termasuk Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, GM Airnav Manado, dan Pelayanan Informasi Aeronautika Manado.

Koordinasi ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengupdate situasi terkini. Selain itu juga untuk menentukan apakah akan ada perpanjangan waktu penutupan atau pencabutan pemberitahuan kepada airmen (NOTAM).

Sementara informasi lebih lanjut mengenai status operasional Bandara Djalaluddin akan disampaikan melalui media sosial resmi bandara.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar memakai masker guna mewaspadai abu vulkanik Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).

”Sebaran abu vulkanik Gunung Ruang cukup berbahaya dan dapat mengganggu kesehatan,”kata Kepala BMKG Manado, Dhira Utama, di Manado.

Dia menyatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan dan tetap memantau sebaran abu vulkanik.

”Sebaran abu vulkanik akan terus dipantau, dan saat ini paling banyak mengarah ke bagian utara,” katanya.

Komentar

Terpopuler