Pertalite Diisukan akan Dihapus, Ini Tanggapan Pertamina
Cholis Anwar
Rabu, 8 Mei 2024 17:11:00
Murianews, Jakarta – Belakangan ramai isu Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite yang akan dihapus. Namun, dari pihak PT Pertamina memberikan tanggapan lain.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) sesuai dengan Ketetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 37.K/HK.02/MEM.M/2022. Oleh karena itu, segala perubahan dalam penyaluran Pertalite harus melalui kebijakan Pemerintah.
”Hingga saat ini, kami terus menyalurkan Pertalite di seluruh wilayah sesuai dengan penugasan yang telah diberikan oleh Pemerintah. Masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan BBM tersebut,” tegas Irto dikutip dari CNBC Indonesia.
Irto menambahkan, Pertamina berkomitmen untuk mengikuti dan menjalankan semua kebijakan yang ditetapkan Pemerintah terkait penyaluran BBM subsidi.
”Prinsipnya, kami akan mengikuti dan menjalankan semua kebijakan Pemerintah,” tambahnya.
Hingga bulan April 2024, tercatat realisasi penyaluran Pertalite secara nasional mencapai 9,9 juta Kiloliter (KL), dari total Kuota Pertalite tahun 2024 yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebesar 31,7 juta KL.
Irto juga menyampaikan, Pertamina Patra Niaga telah mendorong digitalisasi dalam penyaluran BBM subsidi melalui program Subsidi Tepat.
”Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi dalam penyaluran BBM bersubsidi. Dengan adanya digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real-time, sehingga dapat mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutupnya.
Sementara itu, Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, menyampaikan komitmen Pertamina dalam penyaluran BBM jenis Pertalite sejalan dengan upaya Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional.
”Dengan menyediakan BBM subsidi, Pertamina berharap dapat memastikan pemenuhan kebutuhan energi untuk masyarakat, sekaligus berkontribusi pada perekonomian nasional,” ungkap Fadjar.
Murianews, Jakarta – Belakangan ramai isu Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite yang akan dihapus. Namun, dari pihak PT Pertamina memberikan tanggapan lain.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) sesuai dengan Ketetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 37.K/HK.02/MEM.M/2022. Oleh karena itu, segala perubahan dalam penyaluran Pertalite harus melalui kebijakan Pemerintah.
”Hingga saat ini, kami terus menyalurkan Pertalite di seluruh wilayah sesuai dengan penugasan yang telah diberikan oleh Pemerintah. Masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan BBM tersebut,” tegas Irto dikutip dari CNBC Indonesia.
Irto menambahkan, Pertamina berkomitmen untuk mengikuti dan menjalankan semua kebijakan yang ditetapkan Pemerintah terkait penyaluran BBM subsidi.
”Prinsipnya, kami akan mengikuti dan menjalankan semua kebijakan Pemerintah,” tambahnya.
Hingga bulan April 2024, tercatat realisasi penyaluran Pertalite secara nasional mencapai 9,9 juta Kiloliter (KL), dari total Kuota Pertalite tahun 2024 yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebesar 31,7 juta KL.
Irto juga menyampaikan, Pertamina Patra Niaga telah mendorong digitalisasi dalam penyaluran BBM subsidi melalui program Subsidi Tepat.
”Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi dalam penyaluran BBM bersubsidi. Dengan adanya digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real-time, sehingga dapat mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutupnya.
Sementara itu, Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, menyampaikan komitmen Pertamina dalam penyaluran BBM jenis Pertalite sejalan dengan upaya Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional.
”Dengan menyediakan BBM subsidi, Pertamina berharap dapat memastikan pemenuhan kebutuhan energi untuk masyarakat, sekaligus berkontribusi pada perekonomian nasional,” ungkap Fadjar.