Jumat, 11 Juli 2025

Murianews, Jakarta – Wacana terkait pengalihan subsidi dari Pertalite ke Pertamax cs terus menguat belakangan ini. Bahkan wacana tersebut juga dibenarkan oleh Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Saleh Abdurrahman.

Saleh mengatakan, berharap agar jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) di masa depan memiliki kualitas yang lebih baik daripada JBKP saat ini, khususnya dibandingkan dengan Pertalite.

”Pemerintah akan mempertimbangkan semua aspek termasuk harga, kesiapan infrastruktur, kebutuhan subsidi atau kompensasi,” ungkap Saleh dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (22/5/2024).

Menurut Saleh, pengalihan subsidi dari Pertalite ke Pertamax merupakan langkah untuk meningkatkan kualitas BBM yang beredar di Indonesia. Sebab, hal ini akan berdampak pada kesehatan lingkungan dan mendukung target Net Zero Emission (NZE).

”Pertamina juga telah memulai pemasaran Pertamax Green 95 yang mengandung bioetanol 5%,” tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah mengungkapkan jika pemerintah sedang membahas penggunaan BBM rendah sulfur di dalam negeri.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Mustika Pertiwi mengatakan, proses pembahasan BBM rendah sulfur masih berlangsung di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

”Pelaksanaannya menunggu revisi Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014,” ujarnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler