Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengatakan, Indonesia telah aktif mempromosikan penggunaan kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Selain itu juga untuk mengurangi polutan udara dan memastikan pertumbuhan sektor transportasi tidak membahayakan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.

”Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan pertumbuhan sektor transportasi tidak membahayakan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat dengan mempromosikan penggunaan kendaraan listrik,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (23/5/2024).

Dadan menekankan, transisi ke kendaraan listrik menjadi strategi utama untuk melakukan dekarbonisasi transportasi jalan raya. Ini tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga mendukung dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan.

Selain manfaat tersebut, elektrifikasi pada sektor transportasi juga diharapkan dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

”Upaya mengurangi impor akan meningkatkan ketahanan energi, yang merupakan prioritas utama pemerintah,” tambahnya.

Sektor transportasi dikenal sebagai salah satu penyumbang emisi GRK terbesar. Terlebih dengan adanya 11 juta kendaraan di jalan yang menghasilkan lebih dari 35 juta ton emisi CO2. Sementara truk mengeluarkan lebih dari 50 juta ton.

Dadan menyebutkan, transportasi global menyumbang lebih dari sepertiga emisi CO2 dari sektor pengguna akhir, dengan transportasi jalan raya sendiri menyumbang sekitar seperenam emisi global.

”Dalam hal ini, sistem transportasi yang berkelanjutan dan bersih sangat penting untuk memitigasi dampak lingkungan yang signifikan dari sektor transportasi,” jelasnya.

Komentar