Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Rabu (3/7/2024) mengumpulkan para menteri untuk membahas terkait harga obat di Indonesia yang semakin mahal. Para menteri itu pun diajak rapat terbatas (ratas) pada pagi tadi.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam rapat itu Presiden Jokowi mempertanyakan alasan di balik tingginya harga obat namun industri farmasi di dalam negeri tidak kunjung maju.

”Presiden ingin harga alat kesehatan dan obat-obatan bisa setara dengan negara-negara tetangga. Harga alat kesehatan dan obat-obatan kita mahal, namun industri farmasinya tidak berkembang,” kata Budi dikutip dari Antara, Rabu (3/7/2024).

Budi menjelaskan, masalah inefisiensi dalam jalur perdagangan dan tata kelola menjadi penyebab utama harga obat dan alat kesehatan yang mahal di Indonesia.

Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam tata kelola perdagangan komoditas obat-obatan untuk mencegah kenaikan harga yang tidak beralasan.

”Tidak boleh ada peningkatan harga yang tidak beralasan atau tidak perlu dalam proses pembelian alat kesehatan dan obat-obatan. Ini lebih kepada masalah tata kelola dan desain proses pembelian kita,” ujar Budi.

Budi juga menyoroti kebijakan perpajakan yang tidak mendukung industri dalam negeri. Sebagai contoh, pemerintah tidak mengenakan bea masuk untuk impor barang jadi alat kesehatan seperti USG, namun mengenakan bea masuk 15 persen untuk impor bahan baku yang dirakit di dalam negeri.

”Kebijakan pajak harus dibuat lebih efisien dan sederhana, namun tetap tidak mengganggu pendapatan pemerintah. Ada inkonsistensi, di satu sisi kita ingin mendorong produksi dalam negeri, namun insentifnya tidak sejalan,” jelas Budi.

Untuk mengatasi masalah ini, Presiden Jokowi meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita untuk duduk bersama dan berkoordinasi. Tujuannya adalah menciptakan konsep yang komprehensif untuk menekan harga obat di Indonesia.

”Masing-masing kementerian ditugaskan untuk duduk bersama dan membuat konsep yang komprehensif,” ujar Agus.

Komentar

Terpopuler