Menkes Akui Harga Obat-obatan di RI Lebih Tinggi dari Malaysia
Cholis Anwar
Kamis, 4 Juli 2024 06:50:00
Murianews, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui jika harga obat-obatan di Indonesia cenderung lebih tinggi dari negara tetangga, Malaysia. Bahkan selisihnya mencapai tiga hingga lima kali lipat.
Menkes juga menyampaikan hal itu pada saat rapat terbatas bersama dengan Presiden Jokowi pada Selasa (2/7/2024) lalu.
”Perbedaan harga obat itu tiga kali, lima kali dibandingkan dengan Malaysia misalnya. 300 persen kan, 500 persen,” kata Menkes dikutip dari Detik.com, Kamis (4/7/2024).
Menkes menjelaskan, salah satu penyebab utama dari tingginya harga obat-obatan dan alat kesehatan di Indonesia adalah adanya inefisiensi dalam sistem perdagangan dan jual beli.
”Pajak dampaknya paling berapa, 20 persen, 30 persen, nggak mungkin, bagaimana menjelaskan bedanya 300 persen, 500 persen. Sesudah kita lihat ada itu tadi, inefisiensi dalam perdagangannya, jual belinya, banyaknya masalah tata kelola, pembeliannya,” jelas Menkes.
Masalah tingginya harga obat ini telah menjadi perhatian serius Presiden Jokowi. Menkes Budi menyatakan jika tata kelola dan proses pembelian obat serta alat kesehatan harus segera diperbaiki agar lebih transparan dan efisien. Ini bertujuan untuk mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu.
”Itu sebabnya kita harus mencari kombinasi semurah mungkin, tapi isunya bukan hanya di pajak saja,” ungkap Menkes.
Sebagai langkah awal untuk mencari solusi, Menkes akan mengadakan pembicaraan dengan produsen alat kesehatan dalam negeri serta asosiasi farmasi.
Dialog ini diharapkan dapat menemukan jalan keluar untuk menekan harga obat-obatan dan alat kesehatan di Indonesia agar lebih terjangkau oleh masyarakat.



