Minggu, 22 Juni 2025

Murianews, Jakarta – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyayangkan kunjungan lima tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog.

Gus Ipul menegaskan, kunjungan tersebut merupakan tindakan yang sangat tidak bijaksana, terutama di tengah situasi memanas antara Israel dan Palestina.

Menurut Gus Ipul, NU sebagai organisasi selalu berada di barisan depan mengutuk serangan Israel yang terus berlangsung sejak Oktober 2023.

”Kepergian mereka ke Israel mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” kata Gus Ipul dikutip dari NU Online, Senin (15/7/2024).

PBNU saat ini sedang mendalami persoalan ini dan segera memanggil mereka yang terlibat untuk dimintai tabayun atau klarifikasi.

”Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya,” ujar Gus Ipul.

Selain itu, PBNU juga akan memanggil pimpinan organisasi badan otonom dan lembaga yang menjadi tempat mereka bernaung.

”Ketua umum (Gus Yahya) juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan,” tambahnya.

Gus Ipul menegaskan, jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, mereka yang terlibat akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau badan otonom NU.

”Jika ditemukan pelanggaran organisasi, tindakan tegas akan diambil,” tegas Gus Ipul.

Komentar

Terpopuler