Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis, mengkritik keras pertemuan lima tokoh muda NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Menurutnya, kunjungan tersebut sangta keterlaluan dan melukai perasaan umat Islam Indonesia.

”Ini melukai perasaan umat Islam dan Indonesia. Tak bisa diterima oleh nalar sehat kunjungan mereka ke Israel bertemu presiden yg sdg menghancurkan manusia dan kemanusiaan di Palestina,” tulis Kiai Cholil dalam akun X @cholilnafis sebagaimana dikutip Murianews.com, Senin (15/7/2024).

Kiai Cholil juga menyebut kunjungan tersebut keterlaluan, terutama di tengah kekejaman yang terus dilakukan Israel terhadap Gaza.

”Kita semua sedang melawan genosida yang dilakukan Israel, sungguh kunjungan mereka itu keterlaluan,” tambahnya.

Kemudian dalam akun Instagramnya, Kiai Cholil juga berkomentar jika pertemuan lima tokoh muda NU itu tidak ada maslahatnya. Terlebih yang ditemui adalah orang yang menyerang manusia dan kemanuasiaa.

”Apa mashlahahnya secara kemanusiaan dan diplomasi mereka berkunjung dan bertemu dg Dedengkot Israel yg menyerang manusia dan kemanusiaan. Dialog apa dan apa gunanya ? Menghentikan demonstrasi dengan dialog sungguh tak masuk akal jika dilihat dari prilaku Israel yang membunuh akal sehat dan anak2, orang tua dan warga yang tak bersalah,” tulis Kia Cholil.

Bahkan dia menilai jika kunjungan tersebut tidak ada untungnya sama sekali. Sebab, sekali pun berdialog dengan Presiden Israel, nyatanya tetap membunuh rakyat palestina.

”Apa keuntunga mereka berkunjung ke Israel untuk dialog dibanding dg pencitraan Israel kepada dunia tapi tetap membunuh rakyat Palestina,” tegas Kiai Cholil.

Menurutnya, justru Israel yang mengambil keuntungan dibandingkan dengan lima tokoh muda NU tersebut.

”Sungguh keterlaluan mereka itu tersenyum dibelakang pembunuh dan tak peduli dg manusia2 tak berdosa yang dibunih dan diusir dari negaranya sendiri. NU sedari awal pendiriannya sampai sekarang bendiri dan mendukung rakyat Pelstina utk kemerdakaannya dan anti penjajah Israel,” tutup Kiai Cholil.           

Komentar