Rombongan Kiai NU Diserang Massa di Karawang
Cholis Anwar
Selasa, 13 Agustus 2024 08:20:00
Murianews, Karawang – Sebuah kendaraan yang mengangkut rombongan kiai NU menjadi sasaran dugaan diserang oleh sekelompok massa tak dikenal di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Sabtu (10/8/2024) lalu.
Insiden ini mengakibatkan kerusakan pada sebuah mobil Pajero Sport bernomor polisi B 1870 FLS serta melukai seorang santri dan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sekelompok orang menyerang mobil yang membawa para kiai NU tersebut. Kaca mobil terlihat pecah akibat serangan tersebut.
”Ada persekusi Tubagus Mogi di Karawang, tolong, tolong,” ujar perekam video dalam tayangan tersebut.
Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid mengungkapkan, rombongan yang diserang tersebut merupakan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Mereka datang ke Karawang untuk menghadiri undangan acara di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, Rengasdengklok. Sebelum menuju lokasi acara, rombongan sempat diarahkan ke titik kumpul di Pondok Pesantren Manbaul Ulum. Namun, dalam perjalanan, mereka tiba-tiba dihadang oleh sekelompok massa yang bertindak anarkis.
”Kaca mobil dirusak hingga hancur, dan dua anggota Banser yang mengawal dipukuli seperti maling,” ungkap Syahid dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/8/2024).
Meski belum mengetahui motif penyerangan, Syahid menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan. Saat ini, pihaknya telah melaporkan insiden tersebut ke Polsek setempat dan masih memantau perkembangan kasusnya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang, Deden Permana, menyatakan keprihatinannya atas persekusi yang terjadi.
”Saya prihatin atas pengeroyokan yang dilakukan oleh segerombolan orang yang menyerang beberapa kiai dan Banser NU di Rengasdengklok malam tadi,” ujar Deden.
Deden juga meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas peristiwa tersebut dan menangkap para pelakunya.
”Saya meminta kepada Kapolres Karawang yang baru saja menjabat untuk segera menindaklanjuti kasus kekerasan ini. Jika tidak, saya akan melaporkannya kepada Kapolda Jawa Barat dan Kapolri,” tegasnya.
Murianews, Karawang – Sebuah kendaraan yang mengangkut rombongan kiai NU menjadi sasaran dugaan diserang oleh sekelompok massa tak dikenal di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Sabtu (10/8/2024) lalu.
Insiden ini mengakibatkan kerusakan pada sebuah mobil Pajero Sport bernomor polisi B 1870 FLS serta melukai seorang santri dan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sekelompok orang menyerang mobil yang membawa para kiai NU tersebut. Kaca mobil terlihat pecah akibat serangan tersebut.
”Ada persekusi Tubagus Mogi di Karawang, tolong, tolong,” ujar perekam video dalam tayangan tersebut.
Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid mengungkapkan, rombongan yang diserang tersebut merupakan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Mereka datang ke Karawang untuk menghadiri undangan acara di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, Rengasdengklok. Sebelum menuju lokasi acara, rombongan sempat diarahkan ke titik kumpul di Pondok Pesantren Manbaul Ulum. Namun, dalam perjalanan, mereka tiba-tiba dihadang oleh sekelompok massa yang bertindak anarkis.
”Kaca mobil dirusak hingga hancur, dan dua anggota Banser yang mengawal dipukuli seperti maling,” ungkap Syahid dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/8/2024).
Meski belum mengetahui motif penyerangan, Syahid menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan. Saat ini, pihaknya telah melaporkan insiden tersebut ke Polsek setempat dan masih memantau perkembangan kasusnya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang, Deden Permana, menyatakan keprihatinannya atas persekusi yang terjadi.
”Saya prihatin atas pengeroyokan yang dilakukan oleh segerombolan orang yang menyerang beberapa kiai dan Banser NU di Rengasdengklok malam tadi,” ujar Deden.
Deden juga meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas peristiwa tersebut dan menangkap para pelakunya.
”Saya meminta kepada Kapolres Karawang yang baru saja menjabat untuk segera menindaklanjuti kasus kekerasan ini. Jika tidak, saya akan melaporkannya kepada Kapolda Jawa Barat dan Kapolri,” tegasnya.