Lima ABK Hilang di Perairan Takalar, Basarnas Lakukan Pencarian
Cholis Anwar
Jumat, 4 Oktober 2024 12:15:00
Murianews, Makassar – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar mengerahkan tim untuk mencari lima awak Kapal Motor (KM) Bintang Tamalate yang dilaporkan hilang di Perairan Takalar, sekitar 22 mil dari Pulau Tanakeke, Sulawesi Selatan. Pencarian ini dilakukan setelah kapal ditemukan tanpa awak di tengah laut.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar, Andi Sultan, menyatakan bahwa lima orang yang berada di kapal tersebut masih dalam pencarian.
”Kelima orang yang berada di kapal masih dalam pencarian, di antaranya empat anak buah kapal (ABK) dan satu penumpang,” ujar Andi Sultan, Jumat (4/10/2024).
Insiden ini pertama kali dilaporkan oleh keluarga korban pada Kamis sore (3/10/2024). Kapal yang berangkat dari Pulau Matalaan, Kabupaten Pangkep, menuju Galesong Utara, Kabupaten Takalar, hingga saat ini belum mencapai tujuannya. KM Bintang Tamalate ditemukan terombang-ambing di laut tanpa ada seorang pun di dalamnya.
”Kapal tersebut ditemukan di Perairan Tanakeke dalam kondisi tanpa awak,” jelas Andi Sultan.
Begitu menerima laporan, tim siaga Basarnas langsung berkoordinasi dengan instansi terkait dan mengirimkan tim penyelamat ke lokasi kejadian menggunakan Kapal Negara (KN) 104 Kamajaya. Tim dilengkapi dengan peralatan evakuasi untuk mempercepat proses pencarian.
Namun, kondisi cuaca di lokasi pencarian dilaporkan kurang bersahabat, dengan gelombang laut mencapai ketinggian 1 hingga 2 meter. Kondisi ini memaksa tim SAR gabungan untuk melanjutkan pencarian pada hari ini.
”Empat dari lima korban telah teridentifikasi, yaitu Daeng Taba, Daeng Pole, Dandy, dan Zul. Sementara satu korban lainnya belum diketahui identitasnya,” ungkap Andi Sultan.
Pihak Basarnas terus memberikan pembaruan terkait perkembangan pencarian. Masyarakat setempat juga ikut membantu tim rescue Basarnas dan ABK KN Kamajaya dalam upaya penyelamatan. Basarnas Makassar mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan para korban.
”Masyarakat diharapkan terus memberikan informasi yang relevan kepada pihak berwenang jika ada petunjuk terkait keberadaan korban,” tutup Andi Sultan.



