Untuk memulai hal itu, lanjut Nafi, dia mengaku akan memulai dengan mengawali pemerintahan yang bersih.
”Saya awali dengan diri saya, saya akan berjalan dengan bersih, saya tidak akan melakukan jual beli jabatan. Manakala saya bersih, saya yakin ke bawah akan bersih. Manakala saya memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat, yang di bawah juga demikian,” jelas Nafi.
Sementara calon Bupati Blora nomor urut 01 Arief Rahman mengatakan, sesuai pengalamannya selama menjabat sebagai Bupati Blora, Arief mengaku sudah membuat Mall Pelayanan Publik (MPP) untuk mempermudah masyarakat.
”Alhamdulillah 100 hari kami bekerja, langsung mendirikan Mall Pelayanan Publik. Waktu itu diresmikan langsung oleh pak Tjahyo Kumolo,” terangnya.
Dia juga menambahkan, bukti lain bahwa pelayanan publik di Kabupaten Blora ini bagus adalah dengan didapatkannya predikat kabupaten terinovatif.
”Ini berarti birokrasi Blora ini luar biasa,” imbuhnya.
Murianews, Blora – Debat publik Paslon dalam Pilkada Blora 2024 berlangsung meriah, terlebih pada saat panelis menanyakan terkait kualitas pelayanan publik di Blora yang dinilai lamban.
Moderator membacakan pertanyaan dari panelis terkait lambannya layanan publik di Kabupaten blora tersebut. Pertanyaan ini dikhususkan untuk Paslon Pilkada Blora nomor urut 02, Abu Nafi-Andika Adikrishna Gunarjo.
Menurut panelis, birokrasi pemerintahan daerah selama ini dinilai lamban dan mempersulit atau memperlambat pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu penyebab krusialnya adalah kualitas dan mentalitas Sumber Daya Manusia (SDM) perangkat daerah dalam menjaga dan memastikan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Blora.
”Pertanyaannya, langkah-langkah informasi birokrasi apa yang akan paslon lakukan untuk mematikan bahwa layanan publik dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, akurat, berkualitas, transparan dan akuntabel?,” tanya panelis kepada paslon.
Calon Bupati Blora Nomor urut 02, Abu Nafi menjawab. Menurutnya, soal pelayanan publik ini memang harus dilakukan yang terbaik dan tidak menyulitkan masyarakat. Bahkan dia mengaku juga akan memberikan pelayanan yang terbaik.
”Kalau ada yang mempersulit, telfon saya. Saya akan datangi siapa yang membuat sulit,” kata Abu Nafi.
Untuk memulai hal itu, lanjut Nafi, dia mengaku akan memulai dengan mengawali pemerintahan yang bersih.
”Saya awali dengan diri saya, saya akan berjalan dengan bersih, saya tidak akan melakukan jual beli jabatan. Manakala saya bersih, saya yakin ke bawah akan bersih. Manakala saya memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat, yang di bawah juga demikian,” jelas Nafi.
Sementara calon Bupati Blora nomor urut 01 Arief Rahman mengatakan, sesuai pengalamannya selama menjabat sebagai Bupati Blora, Arief mengaku sudah membuat Mall Pelayanan Publik (MPP) untuk mempermudah masyarakat.
”Alhamdulillah 100 hari kami bekerja, langsung mendirikan Mall Pelayanan Publik. Waktu itu diresmikan langsung oleh pak Tjahyo Kumolo,” terangnya.
Dia juga menambahkan, bukti lain bahwa pelayanan publik di Kabupaten Blora ini bagus adalah dengan didapatkannya predikat kabupaten terinovatif.
”Ini berarti birokrasi Blora ini luar biasa,” imbuhnya.