Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Setelah Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) disebut tidak lagi menjadi bagian dari PDIP, sejumlah partai politik menyatakan terbuka untuk menerima mantan kepala negara tersebut sebagai anggota.

Pernyataan ini mencuat dari beberapa sekretaris jenderal partai besar, seperti PAN dan Golkar, yang memberikan sinyal positif terhadap kemungkinan Jokowi bergabung.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, dengan tegas menyebutkan jika partainya sangat terbuka bagi Jokowi. Bahkan, ia mengatakan akan menyambut Jokowi dengan karpet biru, warna khas PAN.

”Pak Jokowi 1.000 persen diterima jika ingin masuk PAN. Kami sangat welcome. Ada karpet biru untuk beliau, silakan bergabung,” ujar Eko dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/12/2024).

Eko menambahkan, pintu PAN tidak hanya terbuka untuk Jokowi, tetapi juga bagi seluruh anggota keluarganya.

”Keluarganya juga, semuanya dipersilakan. Kami siap memberikan tempat,” tambahnya.

Sikap serupa juga disampaikan oleh Partai Golkar. Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, mengatakan bahwa partainya terbuka menerima Jokowi, mengingat posisinya sebagai mantan presiden yang masih memiliki pengaruh besar di masyarakat.

”Orang biasa saja kami terima, apalagi seorang mantan presiden. Kami sangat yakin Pak Jokowi memiliki pengaruh yang signifikan,” kata Sarmuji.

Golkar dan Gerindra...

Namun, hingga saat ini, Sarmuji menyebut belum ada sinyal dari Jokowi terkait rencana masuk ke Golkar.

Meski begitu, ia menekankan hubungan baik antara Jokowi dan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang bisa menjadi penanda jika nantinya Jokowi memutuskan untuk merapat.

”Pasti kalau ada sinyal Pak Jokowi mau ke Golkar, orang-orang terdekat akan mengetahuinya,” ujarnya.

Selain itu, Derek Loupatty, Sekretaris Bidang Organisasi DPP Partai Golkar mengungkapkan, Jokowi sudah menjadi anggota kehormatan Golkar. Status ini diberikan kepada tokoh-tokoh negarawan, seperti presiden dan wakil presiden, atas jasa mereka terhadap negara.

Sementara itu, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, hingga kini partainya belum pernah membahas kemungkinan Jokowi bergabung.

”Saya tidak bisa memberikan jawaban karena ini belum pernah dibahas di internal partai,” jelas Dasco.

Meski begitu, keterbukaan beberapa partai politik ini menunjukkan bahwa Jokowi, pasca tidak lagi dianggap sebagai bagian dari PDIP, tetap menjadi sosok penting di kancah politik Indonesia.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler