Rabu, 19 November 2025

Romy menegaskan pentingnya membuka peluang bagi calon pemimpin baru, baik dari dalam maupun luar partai, demi mengangkat kembali kejayaan PPP dalam menghadapi Pemilu mendatang.

”Kita tidak perlu menutup diri dari pihak luar. Yang penting, tokoh tersebut mampu memajukan partai. Kalau ada kendala terkait AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), itu bisa diubah,” tambahnya.

Sebelumnya, Romy juga menyampaikan seruan kepada seluruh pengurus DPP PPP untuk melakukan ”taubatan nasuhah” sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan partai dalam Pemilu 2024. PPP, untuk pertama kalinya dalam sejarah 11 kali Pemilu, gagal menempatkan wakilnya di Senayan.

”Seruan ini bukan ditujukan kepada personal, tetapi kepada seluruh jajaran DPP untuk meminta maaf secara terbuka kepada kader dan simpatisan PPP di seluruh Indonesia,” ujar Romy.

Menurutnya, momentum ini harus dimanfaatkan untuk mempersiapkan kader baru dan memberikan ruang bagi calon pemimpin yang mampu membawa PPP kembali menjadi partai yang kuat di Pemilu mendatang.

Komentar

Terpopuler