Selain rumah, sejumlah infrastruktur juga terdampak, seperti 358 titik jalan, 67 saluran irigasi, dan 47 jembatan rusak. Fasilitas umum juga tidak luput dari kerusakan, dengan 81 tempat ibadah, 5 fasilitas kesehatan, dan 54 fasilitas pendidikan yang terdampak.
Terkait tanggap darurat pergerakan tanah yang masih berlangsung, BPBD Cianjur telah mendirikan dapur umum di 14 kecamatan terdampak. Selain itu juga mendirikan gudang logistik di Kecamatan Sukanagara untuk mempermudah distribusi bantuan ke lokasi pengungsian.
Selain itu, posko kesehatan juga terus memberikan layanan kesehatan kepada pengungsi yang membutuhkan penanganan cepat.
Relawan bidang kesehatan turut membantu dengan mendatangi rumah pengungsian dan tenda darurat untuk memberikan perawatan bagi warga yang membutuhkan.
Murianews, Cianjur – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaporkan jumlah rumah rusak akibat bencana hidrometeorologi di Cianjur Selatan bertambah menjadi 3.098 unit.
Akibatnya, sebanyak 1.309 kepala keluarga yang terdiri dari 4.061 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, mengungkapkan bahwa data terbaru menunjukkan peningkatan jumlah pengungsi yang tersebar di 14 kecamatan yang terdampak.
Peningkatan ini terjadi seiring dengan curah hujan yang masih tinggi dan pergerakan tanah yang terus meluas.
”Pengungsi tersebar di 14 kecamatan, di antaranya Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibinong, Cijati, Cikadu, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung,” ujar Asep Kusmana Wijaya dikutip dari Antara, Minggu (15/12/24).
BPBD Cianjur mencatat, hingga saat ini terdapat sekitar 3.098 unit rumah yang rusak akibat bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah. Dari jumlah tersebut, 701 rumah mengalami kerusakan berat, 835 rumah rusak sedang, dan 1.562 rumah rusak ringan.
Pendataan rumah yang terdampak bencana ini masih terus dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Cianjur, dan kemungkinan jumlah rumah rusak akan terus bertambah.
”Pendataan ini dilakukan untuk kebutuhan bantuan stimulan dari pusat, yang nantinya akan diverifikasi sebelum diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” jelas Asep.
Fasilitas umum...
Selain rumah, sejumlah infrastruktur juga terdampak, seperti 358 titik jalan, 67 saluran irigasi, dan 47 jembatan rusak. Fasilitas umum juga tidak luput dari kerusakan, dengan 81 tempat ibadah, 5 fasilitas kesehatan, dan 54 fasilitas pendidikan yang terdampak.
Terkait tanggap darurat pergerakan tanah yang masih berlangsung, BPBD Cianjur telah mendirikan dapur umum di 14 kecamatan terdampak. Selain itu juga mendirikan gudang logistik di Kecamatan Sukanagara untuk mempermudah distribusi bantuan ke lokasi pengungsian.
Selain itu, posko kesehatan juga terus memberikan layanan kesehatan kepada pengungsi yang membutuhkan penanganan cepat.
Relawan bidang kesehatan turut membantu dengan mendatangi rumah pengungsian dan tenda darurat untuk memberikan perawatan bagi warga yang membutuhkan.