Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani menjelaskan, keputusan penutupan pasar hewan dilakukan atas permintaan masyarakat serta adanya surat keputusan dari bupati setempat.
”Penutupan dilakukan setelah melihat data bahwa di dua daerah tersebut ditemukan kasus PMK yang sangat tinggi. Agar tidak menyebar ke daerah atau ternak lain, solusi terbaik adalah menutup sementara pasar hewan tersebut,” ujar Indyah dikutip dari Antara, Kamis (9/1/2025).
Indyah juga mengungkapkan jika Dinas Peternakan Jawa Timur sedang mempersiapkan vaksinasi sebagai langkah penanganan. Vaksin diperoleh dari anggaran APBD maupun APBN.
”Kebutuhan vaksin sudah disiapkan. Untuk hewan rentan, diperlukan 9,2 juta dosis, tetapi yang mendesak adalah 7,2 juta dosis. Dari pemerintah pusat, kami menerima bantuan 12.500 dosis untuk kondisi darurat, dan sisanya akan menyusul,” jelasnya.
Murianews, Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menutup sementara dua pasar hewan di wilayah Ponorogo dan Tulungagung. Langkah ini diambil akibat tingginya angka kasus Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di kedua daerah tersebut.
Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani menjelaskan, keputusan penutupan pasar hewan dilakukan atas permintaan masyarakat serta adanya surat keputusan dari bupati setempat.
”Penutupan dilakukan setelah melihat data bahwa di dua daerah tersebut ditemukan kasus PMK yang sangat tinggi. Agar tidak menyebar ke daerah atau ternak lain, solusi terbaik adalah menutup sementara pasar hewan tersebut,” ujar Indyah dikutip dari Antara, Kamis (9/1/2025).
Meskipun tidak menyebutkan jumlah pasti hewan yang terpapar PMK, Indyah menyatakan jumlahnya cukup signifikan sehingga diperlukan langkah pencegahan yang tegas.
Indyah juga mengungkapkan jika Dinas Peternakan Jawa Timur sedang mempersiapkan vaksinasi sebagai langkah penanganan. Vaksin diperoleh dari anggaran APBD maupun APBN.
”Kebutuhan vaksin sudah disiapkan. Untuk hewan rentan, diperlukan 9,2 juta dosis, tetapi yang mendesak adalah 7,2 juta dosis. Dari pemerintah pusat, kami menerima bantuan 12.500 dosis untuk kondisi darurat, dan sisanya akan menyusul,” jelasnya.
Vaksinasi PMK...
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, sebelumnya mengungkapkan bahwa kasus PMK di wilayahnya meningkat tajam sejak akhir tahun 2024 hingga awal 2025.
Rata-rata kasus harian tercatat lebih dari 250, jauh meningkat dari sebelumnya yang hanya 10 kasus per hari.
”Jumlah hewan rentan PMK di Jawa Timur sangat besar, mencapai 9,2 juta ekor. Terdiri dari 3,4 juta sapi, 5 juta kambing, 610 ribu domba, 10 ribu kerbau, dan 107 ribu babi,” ujar Adhy.