Rabu, 19 November 2025

Dalam pemberitaan Suara Karya pada 17 Desember 1996, Sumitro mengusulkan agar dana yang dikumpulkan oleh badan tersebut digunakan untuk investasi dalam gerakan koperasi dan usaha kecil.

Selain itu, badan ini juga dapat berperan sebagai dana jaminan yang memungkinkan partisipasi dalam pembelian saham perusahaan swasta maupun BUMN.

Namun, ia menekankan pentingnya pengelolaan yang mandiri serta pengawasan ketat oleh dewan yang terdiri dari unsur keuangan, moneter, koperasi, dan produksi.

Sayangnya, ide Sumitro tidak direalisasikan oleh pemerintahan saat itu. Proyeksi ekonominya yang optimis untuk tahun 1997 juga meleset karena Indonesia justru mengalami krisis moneter.

Akibatnya, usulan pembentukan badan pengelola dana investasi tidak mendapatkan tindak lanjut.

Hampir tiga dekade kemudian, gagasan Sumitro akhirnya diwujudkan oleh putranya, Prabowo Subianto, dalam bentuk Danantara.

Namun, berbeda dari konsep awal yang berfokus pada gerakan koperasi dan usaha kecil, Danantara mengarahkan investasi ke berbagai sektor strategis, yang berorientasi pada keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Komentar