Menurutnya, tindakan tersebut merupakan bentuk pemerasan yang meresahkan masyarakat dan harus segera ditindak tegas.
Ia menegaskan, kelompok preman tersebut sering beraksi menjelang hari raya dengan mendatangi berbagai lokasi seperti lembaga pendidikan, instansi pemerintah, pabrik, dan toko untuk meminta THR secara paksa.
Bahkan, aksi mereka kerap disertai ancaman dan kekerasan terhadap korban yang menolak memberikan uang.
”Tahun ini, aksi mereka semakin menjadi sorotan karena banyak yang terekam kamera dan viral di media sosial. Masyarakat secara luas mengecam aksi premanisme berkedok ormas ini karena sangat meresahkan,” kata Abdullah.
Lebih lanjut, legislator asal daerah pemilihan Jawa Tengah VI itu menyebutkan bahwa aksi pemalakan preman tidak hanya terjadi di satu daerah, melainkan tersebar di beberapa lokasi.
Murianews, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendesak kepolisian untuk segera menangkap preman berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) yang meminta tunjangan hari raya (THR) secara paksa.
Menurutnya, tindakan tersebut merupakan bentuk pemerasan yang meresahkan masyarakat dan harus segera ditindak tegas.
”Aparat harus bergerak cepat dengan membuka posko pengaduan terkait aksi premanisme ini. Keberadaan preman berkedok ormas sudah lama dikeluhkan oleh masyarakat, instansi pemerintah, pengusaha, dan pihak lain yang menjadi korban pemalakan,” ujar Abdullah ikutip dari Antara, Sabtu (22/3/2025).
Ia menegaskan, kelompok preman tersebut sering beraksi menjelang hari raya dengan mendatangi berbagai lokasi seperti lembaga pendidikan, instansi pemerintah, pabrik, dan toko untuk meminta THR secara paksa.
Bahkan, aksi mereka kerap disertai ancaman dan kekerasan terhadap korban yang menolak memberikan uang.
”Tahun ini, aksi mereka semakin menjadi sorotan karena banyak yang terekam kamera dan viral di media sosial. Masyarakat secara luas mengecam aksi premanisme berkedok ormas ini karena sangat meresahkan,” kata Abdullah.
Lebih lanjut, legislator asal daerah pemilihan Jawa Tengah VI itu menyebutkan bahwa aksi pemalakan preman tidak hanya terjadi di satu daerah, melainkan tersebar di beberapa lokasi.
Bawa sajam...
Beberapa di antara mereka bahkan membawa senjata tajam dan tidak segan menggunakan kekerasan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
”Mereka merasa seolah-olah menguasai wilayah dan bertindak semena-mena. Ini jelas tidak bisa dibiarkan. Polisi harus bertindak tegas dengan menertibkan dan menangkap para pelaku yang telah melakukan tindak pidana pemerasan dan kekerasan,” tegasnya.
Abdullah pun mengapresiasi langkah kepolisian yang telah menangkap beberapa pelaku pemerasan yang menebar teror terhadap masyarakat.
Namun, ia mengingatkan bahwa kepolisian harus terus bergerak cepat dalam menangani kasus serupa agar tidak semakin merajalela.
”Polisi harus memberikan perlindungan kepada masyarakat. Salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan adalah dengan membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang menjadi korban pemalakan preman berkedok ormas. Masyarakat juga harus berani melapor ke pihak berwajib jika mengalami kejadian serupa,” tambahnya.