Murianews, Jakarta – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah terus memantau jemaah umrah Indonesia yang menjadi korban kecelakaan bus pada Kamis (20/3/2025).

Insiden tragis yang terjadi di jalan lintas Madinah-Mekkah itu menyebabkan bus terguling dan terbakar, menyebabkan enam WNI meninggal dunia serta melukai beberapa lainnya.

”Kondisi (para korban luka) stabil dan pihak rumah sakit juga sudah memiliki kontak kami, sehingga jika ada apa-apa mereka akan selalu berkoordinasi dan mengabari KJRI,” ujar Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron Ambary dikutip dari Antara, Senin (24/3/2025).

Salah satu korban luka bakar serius, Fabian Respati (14), saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit King Abdul Aziz. Ia telah didampingi oleh orang tuanya yang datang dari Indonesia.

Sementara itu, korban lain, Ahsantudhonni Ghozali (55), telah dipindahkan dari Rumah Sakit Khulais ke Rumah Sakit King Faisal di Jeddah, yang memiliki fasilitas medis lebih lengkap.

Namun, KJRI Jeddah masih menunggu kepastian terkait jadwal operasi Muhammad Alawi (22), yang mengalami retak tulang tangan dan dirawat di Rumah Sakit Obhur, Jeddah.

Sebagai bentuk dukungan bagi para korban, KJRI Jeddah juga membantu penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi WNI yang kehilangan paspor akibat kecelakaan ini.

Kumpulkan sidik jari...

Staf imigrasi KJRI telah mengumpulkan sidik jari dan data biometrik dari 10 WNI yang menginap di Mekkah pada Minggu (23/3/2025). Hal serupa juga akan dilakukan terhadap korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Yusron memastikan pembuatan SPLP akan rampung paling lambat Senin (245/3/2025) dan langsung diserahkan kepada para WNI yang membutuhkannya agar mereka dapat melanjutkan ibadah umrah atau kembali ke Indonesia.