Kerusakan tanggul sepanjang 280 meter di sisi utama dan tanggul pengarah lainnya berada dalam kondisi kritis, berpotensi mengancam 272 kepala keluarga dengan 1.027 jiwa serta lahan pertanian seluas 165 hektare.
”Kalau tanggul itu tidak segera dibangun, sawah juga pasti akan terdampak. Rumah warga pun menjadi rawan terhadap kemungkinan terjadinya luberan lahar susulan, sehingga dampaknya sangat luas, dan itu menjadi tanggung jawab bersama,” jelas Khofifah.
Murianews, Lumajang – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengambil langkah cepat untuk memperbaiki tanggul yang rusak akibat lahar hujan Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang.
Kerusakan tanggul ini dinilai mengancam keselamatan permukiman warga dan lahan pertanian di sekitarnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmen Pemprov Jatim dalam penanganan darurat ini.
”Kami tidak tinggal diam. Saya sudah instruksikan agar tim teknis turun ke lapangan dengan target tiga bulan tanggul bisa diperkuat secara permanen,” kata Khofifah dikutip dari Antara, Senin (26/5/2025).
Khofifah telah meninjau langsung lokasi kerusakan dan memastikan Pemprov Jatim akan mengawal penuh penanganan darurat, termasuk mempercepat perbaikan tanggul melalui Dinas Pekerjaan Umum Jatim.
Ia menekankan pentingnya percepatan penanganan untuk menghindari dampak berlapis, seperti ancaman banjir lahar dingin terhadap area persawahan dan permukiman warga.
”Pentingnya percepatan perbaikan, meski saat ini terkendala cuaca yang tidak menentu. Saya berharap kondisi membaik sehingga pengerjaan dapat rampung dalam waktu tiga bulan,” ujarnya.
Pemprov Jatim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10,5 miliar untuk perbaikan tanggul.
Akibat kerusakan tanggul...
Kerusakan tanggul sepanjang 280 meter di sisi utama dan tanggul pengarah lainnya berada dalam kondisi kritis, berpotensi mengancam 272 kepala keluarga dengan 1.027 jiwa serta lahan pertanian seluas 165 hektare.
”Kalau tanggul itu tidak segera dibangun, sawah juga pasti akan terdampak. Rumah warga pun menjadi rawan terhadap kemungkinan terjadinya luberan lahar susulan, sehingga dampaknya sangat luas, dan itu menjadi tanggung jawab bersama,” jelas Khofifah.