Pendorongan jemaah dari Arafah dimulai pukul 19.00 WAS, dan sekitar pukul 19.30 WAS, padang Muzdalifah mulai dipadati oleh para jemaah.
Para petugas sigap membantu jemaah menemukan lokasi markas mereka. Sesampainya di markas, jemaah segera menunaikan salat Magrib yang dijamak dengan salat Isya.
Jemaah tetap dalam keadaan ihram dan diminta untuk menjaga larangan-larangan ihram. Larangan ihram baru akan terbebas setelah menunaikan jemarah aqabah dan tahallul awal, dengan pengecualian larangan bersetubuh dengan suami/istri.
Selain beribadah, jemaah juga memanfaatkan waktu di Muzdalifah untuk mencari kerikil yang akan digunakan untuk melempar jamrah di Jamarat, Mina. Kerikil ini akan melengkapi persediaan yang mungkin belum didapatkan dari syarikah mereka.
Murianews, Makkah – Setelah menyelesaikan rangkaian wukuf di Arafah, jemaah haji Indonesia mulai bergerak menuju Muzdalifah pada Kamis (5/6/2025) malam waktu Arab Saudi.
Pendorongan jemaah dari Arafah dimulai pukul 19.00 WAS, dan sekitar pukul 19.30 WAS, padang Muzdalifah mulai dipadati oleh para jemaah.
Setibanya di Muzdalifah, jemaah haji Indonesia diarahkan untuk menempati markas-markas yang telah dibagi sesuai dengan syarikah masing-masing.
Para petugas sigap membantu jemaah menemukan lokasi markas mereka. Sesampainya di markas, jemaah segera menunaikan salat Magrib yang dijamak dengan salat Isya.
Di Muzdalifah, jemaah melaksanakan mabit atau menginap hingga melewati tengah malam. Selama mabit, jemaah diimbau untuk memperbanyak doa dan zikir di hamparan yang juga dikenal sebagai Masy'aril Haram ini.
Jemaah tetap dalam keadaan ihram dan diminta untuk menjaga larangan-larangan ihram. Larangan ihram baru akan terbebas setelah menunaikan jemarah aqabah dan tahallul awal, dengan pengecualian larangan bersetubuh dengan suami/istri.
Selain beribadah, jemaah juga memanfaatkan waktu di Muzdalifah untuk mencari kerikil yang akan digunakan untuk melempar jamrah di Jamarat, Mina. Kerikil ini akan melengkapi persediaan yang mungkin belum didapatkan dari syarikah mereka.
Menikmati perjalanan Haji...
Salah seorang jemaah, Adinda (24) dari kloter 11 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 11), mengaku menikmati perjalanan hajinya. Tiba di Muzdalifah sekitar pukul 20.30 WAS, Dinda tampak bersemangat mendampingi ibundanya, Siti Aminah.
”Alhamdulillah bisa mendampingi ibu dengan senang selama Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina),” ujar Dinda dikutip dari laman resmi Kemenag, Jumat (6/6/2025).
Sementara itu, sekitar 60.000 jemaah haji Indonesia dilaporkan mengikuti skema murur. Skema ini diperuntukkan bagi jemaah lansia, penyandang disabilitas, dan jemaah berisiko tinggi.
Dengan murur, jemaah cukup berhenti sejenak di Muzdalifah tanpa turun dari bus mereka. Setelah itu, bus akan langsung mengantar mereka menuju Mina untuk melaksanakan ibadah mabit dan lempar jamrah di Jamarat.
Jalur bus untuk jemaah murur ini diketahui berbeda dengan jalur bus yang digunakan jemaah yang mabit di Muzdalifah.