Sabetan celurit pelaku membuat Armanu meninggal dunia di lokasi kejadian. Setelah itu, pelaku langsung pulang ke rumahnya.
Setibanya di rumah, pelaku dinasihati oleh ayahnya, Imam Syafii (52). Istri pelaku, Farida (23), juga ikut menyayangkan tindakan suaminya.
”Setelah pelaku pulang, pelaku diingatkan oleh ayah dan pamannya. Karena masih emosi, keduanya juga ikut dibacok,” ujar Buari.
Ayah pelaku yang mengalami luka parah akhirnya meninggal dunia saat dalam perawatan medis. Sementara itu, paman dan istri pelaku hingga saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit.
”Kalau pelakunya tadi (kemarin) malam langsung ditangkap dan dibawa ke kantor polisi,” pungkas Buari.
Murianews, Jember – Sebuah insiden pembacokan brutal menggemparkan Dusun Sumberejo, Desa/Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (10/6/2025).
Pasalnya, insiden ini merenggut dua nyawa dan melukai dua orang lainnya. Motif di balik aksi keji pelaku hingga kini masih menjadi misteri dan dalam penyelidikan pihak kepolisian.
”Untuk motif dan modus dari pelaku masih belum terungkap. Kami masih menerjunkan tim Inafis Polres Jember untuk menggali bukti, termasuk cara pelaku melakukan aksi keji tersebut,” kata Kapolsek Umbulsari AKP Dian Eko Timoryono, dikutip dari Detikjatim.com, Rabu (11/6/2025).
Pelaku yang kini telah diamankan di Polres Jember diketahui bernama Iman Nurhakiki (27). Ironisnya, korban dari aksi brutal pria tersebut adalah tetangga, istri, paman, dan ayahnya sendiri.
Peristiwa pembacokan berdarah itu terjadi pada Selasa (10/6/2025) sekitar pukul 20.15 WIB. Malam itu, pelaku mendatangi rumah tetangganya, Armanu (57), sambil membawa celurit.
Salah seorang warga setempat, Buari, menyebutkan bahwa pelaku merupakan mantan anak buah Armanu di usaha jagal sapi.
Setiba di rumah Armanu, pelaku tanpa ampun langsung membacok tetangganya tersebut. Akibatnya, Armanu mengalami luka robek di perut dan tangan.
”Pak Manu terus dibacok kena perut dan tangannya saat hendak masuk ke rumahnya,” kata Buari.
Keluarga dan tetangga pelaku...
Sabetan celurit pelaku membuat Armanu meninggal dunia di lokasi kejadian. Setelah itu, pelaku langsung pulang ke rumahnya.
Setibanya di rumah, pelaku dinasihati oleh ayahnya, Imam Syafii (52). Istri pelaku, Farida (23), juga ikut menyayangkan tindakan suaminya.
Namun, bukannya sadar, pelaku malah mengamuk. Dia kemudian membacok sang ayah dan menganiaya istrinya. Bahkan pamannya, Sanimin (65), yang datang untuk melerai juga menjadi sasaran amukan pelaku.
”Setelah pelaku pulang, pelaku diingatkan oleh ayah dan pamannya. Karena masih emosi, keduanya juga ikut dibacok,” ujar Buari.
Ayah pelaku yang mengalami luka parah akhirnya meninggal dunia saat dalam perawatan medis. Sementara itu, paman dan istri pelaku hingga saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit.
”Kalau pelakunya tadi (kemarin) malam langsung ditangkap dan dibawa ke kantor polisi,” pungkas Buari.