Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Pemerintah Indonesia bersama otoritas Kerajaan Arab Saudi terus melakukan pencarian terhadap tiga jemaah haji Indonesia yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar pun berharap agar ketiganya dapat segera ditemukan.

”Insya Allah mudah-mudahan kita berdoa semoga bisa ditemukan, apakah dia dalam keadaan masih hidup maupun juga dalam keadaan lain,” ujar Menag dikutip dari Antara, Senin (14/7/2025).

Menag menduga ketiga jemaah haji tersebut mengalami gangguan demensia dan kehilangan orientasi saat berada di Makkah, Arab Saudi.

Kondisi demensia jemaah kemungkinan tidak terdeteksi saat pemeriksaan awal kesehatan di Indonesia karena pada saat itu mereka tampak sehat. Namun, cuaca ekstrem di Arab Saudi dengan suhu mencapai 50 derajat Celcius diduga memperburuk kondisi mental mereka.

”Kemungkinan besar pada saat tes kesehatan dia terlihat baik-baik saja. Tapi ketika sampai di sini dan suhu mencapai 50 derajat, penyakitnya kambuh kembali. Ini yang menyebabkan tiga orang ini sampai sekarang belum ditemukan,” jelas Nasaruddin.

Menanggapi pertanyaan soal upaya pencegahan, Nasaruddin menyebut pemerintah sebenarnya telah menggunakan gelang identitas. Namun, dalam beberapa kasus, gelang tersebut justru dilepas oleh jemaah.

Identitas selama di Arab...

Padahal, gelang tersebut memuat informasi lengkap soal identitas pemakai dan biasa digunakan petugas untuk mencari hotel penginapan apabila menemukan jemaah haji yang tersesat.

”Tapi masalahnya, banyak gelang dilepas. Yang kemarin ditemukan itu seorang ibu-ibu, tanpa identitas apa pun. Hanya karena mirip orang Indonesia lalu ditanya pasukan biru (petugas haji), ternyata bisa bahasa Indonesia. Nah ketahuanlah dia jemaah Indonesia,” kata Menag.

Bahkan, beberapa jemaah meninggalkan seluruh identitas, termasuk paspor dan kalung tanda pengenal, di kamar hotel sebelum menghilang.

”Persoalannya, ada yang sama sekali tidak membawa identitas. Gelang dilepas, paspor ditinggal, kalung pengenal pun tak dibawa. Ini yang menyulitkan dalam proses pencarian,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Urusan Haji Dalam Negeri Kemenag, M Zain menambahkan, Pemerintah Saudi berencana akan mencocokkan DNA keluarga jemaah yang hilang dengan data manifest jemaah yang wafat tanpa identitas.

”Nanti dicocokkan. Mudah-mudahan kita berharap karena menurut Kantor Nusuk Arab Saudi ketiganya belum keluar dari Saudi, jadi kita berharap mudah-mudahan ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Zain.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler