Rabu, 19 November 2025

Murianews, Klaten – Presiden Prabowo Subianto menegaskan, kasus beras oplosan telah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp100 triliun setiap tahunnya.

Angka fantastis ini, menurutnya, sangat mengganggu perekonomian nasional, mengingat pemerintah berjuang keras mencari sumber pemasukan kas negara.

”Saya minta Jaksa Agung sama Kapolri, usut dan tindak. Ini pidana. Dan saya dapat laporan, kerugian yang dialami oleh ekonomi Indonesia, kerugian oleh bangsa Indonesia, adalah Rp 100 triliun tiap tahun,” ujar Prabowo dalam pidato saat meluncurkan Kopdes Merah Putih dari Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).

Prabowo menyoroti sulitnya pemerintah dalam mengumpulkan dana.

”Menteri Keuangan, (padahal) kita setengah mati cari uang. Setengah mati. (Dari) pajak ini-lah, biaya cukai ini-lah, dan sebagainya. Rp 100 triliun kita rugi tiap tahun, dinikmati oleh hanya 4-5 kelompok usaha, saudara-saudara,” jelasnya.

Prabowo menilai tindakan mengoplos beras merupakan bentuk pengkhianatan kepada bangsa dan rakyat. Ia juga menyebut kasus oplos beras ini sebagai upaya untuk membuat Indonesia terus lemah.

”Saya tidak terima. Saya disumpah di depan rakyat untuk memegang teguh undang-undang dasar. Dan menjalankan segala perundang-undangan dan peraturan yang berlaku,” tutur Prabowo.

Maka dari itu, Presiden Prabowo memberikan perintah tegas kepada aparat penegak hukum.

”Saya perintahkan Kapolri dan Jakarta Agung, usut! tindak! Kalau mereka kembalikan Rp 100 triliun itu oke. Kalau tidak, kita sita itu, penggiling-penggiling padi yang brengsek itu,” tegasnya.

Komentar

Terpopuler