Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat kemiskinan di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan. Pada Maret 2025, angka kemiskinan tercatat sebesar 8,47 persen, atau setara dengan 23,85 juta penduduk.

Angka ini mengalami penurunan sekitar 0,2 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2024.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono menbatakan hal tersebut dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (25/7/2025).

”Pada Maret 2025, jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 23,85 juta orang atau turun 0,2 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2024,” katanya, dikutip dari Antara.

Penurunan ini melanjutkan tren positif dari periode sebelumnya. Pada Maret 2024, tingkat kemiskinan berada di angka 9,03 persen (25,22 juta penduduk), kemudian turun menjadi 8,57 persen (24,06 juta penduduk) pada September 2024.

Jika dilihat lebih jauh ke belakang, tren penurunan tingkat kemiskinan ini telah berlangsung sejak September 2022, di mana saat itu angkanya mencapai 9,57 persen (26,36 juta penduduk), lalu berangsur turun ke 9,36 persen (25,90 juta penduduk) pada Maret 2023.

”Pada September 2022 dibandingkan dengan Maret 2022, kemiskinan mengalami peningkatan 0,03 persen poin. Nah, kemudian sejak Maret 2023 sampai dengan Maret 2025, kemiskinan berangsur mengalami penurunan,” jelas Ateng.

Ateng menjelaskan, angka tingkat kemiskinan ini diperoleh dengan menggunakan standar garis kemiskinan atau pengeluaran per kapita per bulan sebesar Rp 609.160. Angka ini meningkat dari Maret tahun lalu yang sebesar Rp 582.932.

Kemiskinan Perkotaan...

Secara wilayah, terjadi pergeseran tren. Tingkat kemiskinan di perkotaan sedikit meningkat menjadi 6,73 persen (dari 6,66 persen pada September 2024), sementara di perdesaan mengalami penurunan menjadi 11,03 persen (dari 11,34 persen pada September 2024).

”Dengan demikian, garis kemiskinan perdesaan naik sedikit di atas garis kemiskinan perkotaan secara kenaikannya,” kata Ateng.

BPS mencatat sejumlah fenomena yang mendukung penurunan tingkat kemiskinan ini, antara lain aktivitas ekonomi domestik yang kuat, terefleksi dari laju pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 sebesar 4,87 persen.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler