Pertamina Jajaki Impor BBM dari Amerika Serikat
Cholis Anwar
Senin, 28 Juli 2025 15:49:00
Murianews, Jakarta – PT Pertamina (Persero) sedang menjajaki kemungkinan pembelian atau impor bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat (AS).
Langkah ini merupakan kelanjutan dari negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan AS yang bertujuan menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara.
”Impor BBM sedang dijajaki,” ujar Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), dikutip dari Antara, Senin (28/7/2025).
Penjajakan ini menyusul kesepakatan sebelumnya antara Indonesia dan AS terkait impor komoditas energi, termasuk minyak mentah dan gas bumi dari AS.
Kesepakatan tersebut menjadi salah satu pertimbangan Presiden AS, Donald Trump, untuk menurunkan besaran tarif impor resiprokal Indonesia dari semula 32 persen menjadi 19 persen.
Selain BBM, Fadjar menyampaikan Pertamina sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan mitra di AS untuk pembelian minyak mentah.
MoU ini bersifat terbuka dan akan menyesuaikan dengan kebutuhan, kapasitas fiskal Indonesia, serta kesiapan kilang di dalam negeri, salah satunya Kilang Balikpapan yang akan menampung minyak mentah impor tersebut.
Pertamina juga masih dalam tahap penjajakan untuk peningkatan volume impor Liquefied Petroleum Gas (Elpiji). Pada tahun 2024, Pertamina mengimpor 57 persen dari total kebutuhan elpiji dari AS.
Hasil negosiasi...
Berdasarkan hasil negosiasi, Pertamina berencana meningkatkan impor elpiji dari AS menjadi 60 persen dari total impor.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya menjelaskan bahwa impor minyak dan gas bumi (migas) dari AS akan disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia.
Namun, Airlangga belum dapat memberikan detail lebih lanjut mengenai rencana impor migas tersebut, termasuk volume spesifik yang akan diimpor.
Airlangga menambahkan, urusan teknis seperti kapan impor tersebut akan direalisasikan masih menunggu kesepakatan lebih lanjut antara Indonesia dan AS.
Murianews, Jakarta – PT Pertamina (Persero) sedang menjajaki kemungkinan pembelian atau impor bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat (AS).
Langkah ini merupakan kelanjutan dari negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan AS yang bertujuan menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara.
”Impor BBM sedang dijajaki,” ujar Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), dikutip dari Antara, Senin (28/7/2025).
Penjajakan ini menyusul kesepakatan sebelumnya antara Indonesia dan AS terkait impor komoditas energi, termasuk minyak mentah dan gas bumi dari AS.
Kesepakatan tersebut menjadi salah satu pertimbangan Presiden AS, Donald Trump, untuk menurunkan besaran tarif impor resiprokal Indonesia dari semula 32 persen menjadi 19 persen.
Selain BBM, Fadjar menyampaikan Pertamina sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan mitra di AS untuk pembelian minyak mentah.
MoU ini bersifat terbuka dan akan menyesuaikan dengan kebutuhan, kapasitas fiskal Indonesia, serta kesiapan kilang di dalam negeri, salah satunya Kilang Balikpapan yang akan menampung minyak mentah impor tersebut.
Pertamina juga masih dalam tahap penjajakan untuk peningkatan volume impor Liquefied Petroleum Gas (Elpiji). Pada tahun 2024, Pertamina mengimpor 57 persen dari total kebutuhan elpiji dari AS.
Hasil negosiasi...
Berdasarkan hasil negosiasi, Pertamina berencana meningkatkan impor elpiji dari AS menjadi 60 persen dari total impor.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya menjelaskan bahwa impor minyak dan gas bumi (migas) dari AS akan disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia.
Namun, Airlangga belum dapat memberikan detail lebih lanjut mengenai rencana impor migas tersebut, termasuk volume spesifik yang akan diimpor.
Airlangga menambahkan, urusan teknis seperti kapan impor tersebut akan direalisasikan masih menunggu kesepakatan lebih lanjut antara Indonesia dan AS.