Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembukaan 30 fakultas kedokteran baru di berbagai kampus di Indonesia. Langkah ini diambil untuk mengatasi kekurangan jumlah dokter umum dan spesialis di Tanah Air.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan pembukaan 148 program studi (prodi) khusus pendidikan spesialis dan subspesialis pada tahun 2025.

Dalam peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta, Selasa (26/8/2025), Presiden Prabowo menyampaikan jika Indonesia masih kekurangan sekitar 140.000 dokter umum dan spesialis.

”Target saya akan ada 30 fakultas kedokteran baru. Insya Allah untuk mengejar tadi 70.000 spesialis dan dokter umum kekurangannya adalah 140.000,” kata Prabowo dikutip dari Antara, Rabu (27/8/2025).

Prabowo menekankan, jika tidak ada upaya serius untuk mengatasi kekurangan ini, Indonesia membutuhkan waktu hingga 35 tahun untuk memiliki jumlah dokter yang memadai bagi 280 juta lebih penduduknya.

Ia juga menyoroti bahwa masalah kekurangan tenaga medis ini terjadi secara global.

Menurut Presiden, pendidikan dan kesehatan adalah bagian dari kesejahteraan dan merupakan hak seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil. Keduanya adalah wujud nyata dari keberhasilan demokrasi.

”Pendidikan dan kesehatan adalah demokratisasi. Mengapa pemerintah, siapapun yang memerintah, siapapun wajib memperjuangkan pendidikan yang terbaik, dan kesehatan yang terbaik,” tegasnya.

Prabowo juga menambahkan, pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas hanya dapat terwujud jika tidak ada korupsi. Setiap rupiah yang dianggarkan harus sampai kepada rakyat tanpa kebocoran atau manipulasi.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler