Untuk mengejar ketertinggalan ini, pemerintah menargetkan pembukaan 148 program studi spesialis dan subspesialis di 57 fakultas kedokteran, serta pendirian 30 fakultas kedokteran baru di seluruh Indonesia.
”Pertama will (kehendak) dulu, harus! Di hati kita, kalau kita punya niat, Insya Allah kita akan mencapai itu,” tegas Prabowo.
Murianews, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengaku memantau perkembangan program makan bergizi gratis (MBG) setiap hari. Menurutnya, jumlah penerima manfaat program ini telah mencapai lebih dari 21 juta orang.
Prabowo menyatakan pengawasan ketat ini dilakukan agar setiap kendala di lapangan dapat segera teratasi.
”Tadi malam (25/8/2025), saya mendapat laporan sudah melewati 21 juta. Jadi, saya monitor setiap hari, hari ini berapa, hari ini berapa, di mana ada masalah,” kata Presiden saat peresmian Gedung Layanan Terpadu di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Presiden menyinggung program MBG ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu mewujudkan program ambisius, meskipun banyak pihak yang sempat meragukannya.
Ia mengatakan banyak yang tidak percaya program ini bisa terlaksana dalam waktu singkat.
Keberhasilan program MBG membuat Presiden Prabowo yakin Indonesia juga bisa mengatasi masalah lain, seperti kekurangan dokter.
Presiden menyebut saat ini Indonesia masih kekurangan 140.000 dokter umum dan 70.000 dokter spesialis.
Pertama will...
Untuk mengejar ketertinggalan ini, pemerintah menargetkan pembukaan 148 program studi spesialis dan subspesialis di 57 fakultas kedokteran, serta pendirian 30 fakultas kedokteran baru di seluruh Indonesia.
”Pertama will (kehendak) dulu, harus! Di hati kita, kalau kita punya niat, Insya Allah kita akan mencapai itu,” tegas Prabowo.