Bus yang melaju di jalan menurun dan menikung ke kiri itu kemudian terus bergerak ke kanan, menabrak pembatas jalan (guardrail) dan sebuah sepeda motor bernomor polisi N-2856-OE.
Akibat kecelakaan ini, delapan orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk satu keluarga yang terdiri dari Hendra Pratama (karyawan RSBS), istri, dan anaknya. Sementara itu, belasan korban lainnya mengalami luka-luka dan telah dirawat di sejumlah rumah sakit.
Murianews, Probolinggo – Polda Jawa Timur tengah menyelidiki penyebab kecelakaan bus rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember yang menyebabkan delapna orang meninggal dunia.
Kecelakaan tragis ini terjadi di Jalan Raya Bromo, Kabupaten Probolinggo, pada Minggu (14/9/2025) kemarin.
Untuk mengungkap penyebabnya, tim gabungan dari Subdirektorat Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim telah diterjunkan ke lokasi.
Mereka menggunakan teknologi Traffic Accident Analysis (TAA) dan 3D scanner untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
”Dengan TAA, kami bisa menelusuri kecepatan, posisi, hingga detik-detik terakhir sebelum bus itu berhenti,” ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Septa Firmansyah dikutip dari Antara.
AKBP Septa menjelaskan, proses olah TKP ini melibatkan 10 titik analisis. Jika tidak ada kendala, hasil penyelidikan diharapkan bisa diketahui dalam waktu tiga hari ke depan.
Ia juga mengungkapkan, kecelakaan bermula saat bus Hino IND'S 88 bernomor polisi P-7221-UG yang dikemudikan oleh Al Bahri membawa 52 penumpang, melaju dari arah barat ke timur.
Sesampainya di lokasi kejadian, tepatnya di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, bus diduga mengalami gagal fungsi rem.
Menikung tajam...
Bus yang melaju di jalan menurun dan menikung ke kiri itu kemudian terus bergerak ke kanan, menabrak pembatas jalan (guardrail) dan sebuah sepeda motor bernomor polisi N-2856-OE.
Akibat kecelakaan ini, delapan orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk satu keluarga yang terdiri dari Hendra Pratama (karyawan RSBS), istri, dan anaknya. Sementara itu, belasan korban lainnya mengalami luka-luka dan telah dirawat di sejumlah rumah sakit.