Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menambahkan, data penerima bantuan ini diambil dari Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang terus diperbarui.
”Karena ada koreksi sedikit, biasa kan ada yang wafat, ada yang apa gitu. Pastinya akan ada penyesuaian,” imbuh Arief.
Program bantuan pangan beras ini merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi yang disiapkan pemerintah hingga akhir 2025.
Murianews, Jakarta – Pemerintah mengumumkan penyaluran bantuan pangan beras kepada masyarakat selama empat bulan, dari September hingga Desember 2025.
Program ini menyasar 18,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 13,9 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, keputusan ini merupakan arahan langsung dari Presiden untuk membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok.
”Sudah kita putuskan untuk empat bulan bantuan pangan. Bantuan pangan atas arahan Bapak Presiden,” ujar Zulhas dikutip dari Antara, Selasa (16/9/2025).
Zulhas mengatakan, setiap KPM akan menerima 10 kilogram beras per bulan, sehingga total bantuan yang diterima selama program ini adalah 40 kilogram.
Penyaluran akan dilakukan dalam dua tahap, masing-masing 20 kilogram. Tahap pertama mencakup September hingga Oktober 2025, sementara tahap kedua pada November hingga Desember 2025.
”Jadi nanti 10 kilogram, 10 kilogram, empat kali. Mungkin dibagi dua kali,” jelas Zulhas.
Data dari DTSN...
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menambahkan, data penerima bantuan ini diambil dari Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang terus diperbarui.
”Karena ada koreksi sedikit, biasa kan ada yang wafat, ada yang apa gitu. Pastinya akan ada penyesuaian,” imbuh Arief.
Program bantuan pangan beras ini merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi yang disiapkan pemerintah hingga akhir 2025.
