Ia juga mengimbau pemerintah untuk tidak terburu-buru meluaskan program, melainkan fokus pada peningkatan kualitas menu makanan.
”Setiap nyawa dan kesehatan anak-anak bangsa jauh lebih penting daripada sekadar target pencapaian angka program,” tegas Lalu.
Murianews, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti untuk segera berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN).
Hal ini guna mengatasi maraknya kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Lalu Hadrian menyatakan keprihatinannya atas ribuan siswa yang menjadi korban.
”Kesehatan dan keselamatan siswa harus ditempatkan di atas segalanya. Program ini memang lahir dari niat baik, tetapi pelaksanaannya tidak boleh mengorbankan keselamatan mereka,” ujar Lalu dikutip dari Kompas.com, Rabu (24/9/2025).
Ia menegaskan, tujuan MBG untuk meningkatkan gizi siswa justru berbalik arah karena masalah pengelolaan dan pengawasan yang buruk. Padahal, program ini merupakan investasi jangka panjang untuk kualitas generasi penerus.
Data yang diungkap Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari menunjukkan skala keracunan yang masif. Berdasarkan laporan dari BGN, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tercatat lebih dari 5.000 siswa mengalami keracunan.
Qodari menyebutkan puncak kejadian tertinggi terjadi pada bulan Agustus 2025, dengan sebaran kasus terbanyak di Jawa Barat.
Indikator penyebabnya meliputi higienitas makanan, suhu dan pengolahan pangan yang tidak sesuai, kontaminasi silang, dan dugaan alergi.
Lalu Hadrian mendesak agar evaluasi dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir, dengan pengawasan ketat terhadap seluruh pengelola dapur MBG dan pihak sekolah.
Peningkatan kualitas...
Ia juga mengimbau pemerintah untuk tidak terburu-buru meluaskan program, melainkan fokus pada peningkatan kualitas menu makanan.
”Setiap nyawa dan kesehatan anak-anak bangsa jauh lebih penting daripada sekadar target pencapaian angka program,” tegas Lalu.
