Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan analisis soal gempa Banyuwangi, Jawa Timur pada Kamis (25/9/2025) pukul 16.04.12 WIB.

BMKG mengoreksi, gempa bumi yang mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali tersebut dimutakhirkan kekuatannya oleh BMKG dari semula Magnituso 5,7 menjadi Magnitudo 5,3. Gempa ini dipastikan tidak berpotensi tsunami.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, episenter gempa terletak di laut, 40 km timur laut Banyuwangi, Jawa Timur, pada koordinat 7.87° LS dan 114.45° BT dengan kedalaman 12 km.

Daryono menjelaskan, berdasarkan lokasi dan kedalamannya, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif. Namun, ia menambahkan, nama sesar yang dimaksud belum diketahui.

Gempa ini dirasakan dampaknya di berbagai daerah dengan intensitas yang bervariasi. Skala IV MMI (dirasakan banyak orang di dalam rumah) di Banyuwangi dan Penebel.

Skala III MMI (dirasakan nyata, seakan truk berlalu) di Lumajang, Kuta, Denpasar, Buleleng, Jember, dan Bondowoso.

Kemudian Skala II MMI (dirasakan beberapa orang, benda ringan bergoyang) di Pasuruan, Surabaya, Situbondo, Kuta Selatan, Pamekasan, Mataram, dan Lombok Barat.

Hingga pukul 16.40 WIB, BMKG mencatat adanya lima aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 3,3.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak jelas. Masyarakat diminta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal aman dari keretakan atau kerusakan sebelum kembali masuk ke dalam rumah.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler