Tim SAR menghadapi tantangan berat karena kondisi reruntuhan sangat padat dan medan sempit, sehingga mereka harus menggunakan peralatan ekstrikasi untuk membuka akses menuju lokasi korban.
Murianews, Sidoarjo – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi adanya satu santri meninggal dunia akibat ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren atau Ponpes Al-Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dodi Yuleova menyampaikan laporan terbaru dari Basarnas mencatat total 102 orang telah dievakuasi.
Dari jumlah tersebut, 91 orang berhasil melakukan evakuasi mandiri, dan 11 orang dievakuasi oleh tim SAR, dengan total 101 orang dinyatakan selamat.
”Satu orang meninggal dunia,” kata Dodi Yuleova dikutip dari Antara, Selasa (30/9/2025).
Hingga laporan diterima, Dodi menyebut masih terdapat 38 orang yang dilaporkan dalam pencarian.
Operasi pencarian difokuskan pada area reruntuhan musala tempat sejumlah santri sedang melaksanakan salat berjemaah saat kejadian.
Insiden runtuhnya bangunan Ponpes terjadi pada Senin sore sekitar pukul 15.35 WIB. Runtuhnya bangunan bertingkat ini diduga akibat fondasi yang tidak kuat saat kegiatan pengecoran bangunan di lantai atas tengah berlangsung.
Proses evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan Basarnas, BPBD, pemadam kebakaran, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat.
Medan sempit...
Tim SAR menghadapi tantangan berat karena kondisi reruntuhan sangat padat dan medan sempit, sehingga mereka harus menggunakan peralatan ekstrikasi untuk membuka akses menuju lokasi korban.
Untuk memaksimalkan upaya pencarian, Basarnas telah mengerahkan personel SAR berkemampuan terbaik, termasuk Regu Basarnas Spesial Grup (BSG) dari Jakarta dan regu penolong dari Kantor SAR terdekat.