Sabtu, 22 November 2025

Murianews, Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, mencatat total 316 bangunan mengalami kerusakan akibat gempa tektonik Magnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah tersebut pada Selasa (30/9/2025) malam pukul 23.49 WIB.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, data kerusakan ini didapatkan dari hasil pendataan terkini yang dilaporkan tim di lapangan.

”Data jumlah bangunan rusak ini, sesuai dengan hasil pendataan terkini yang dilaporkan tim lapangan kepada kami,” kata Bupati Fauzi dikutip dari Antara, Jumat (3/10/2025).

Kerusakan 316 bangunan tersebut tersebar di tiga kecamatan di Pulau Sapudi, yakni Kecamatan Nonggunong, Gayam, dan Kecamatan Talango.

Menurut data terbaru dari call center 112, Kecamatan Gayam menjadi wilayah dengan kerusakan paling banyak, yakni total kerusakan mencapai 297 unit bangunan.

Rinciannya terdiri dari 279 rumah, 10 masjid, 3 musala, 2 sekolah, serta masing-masing satu unit Puskesmas, Polindes, dan toko.

Sementara itu, kerusakan terbanyak kedua berada di Kecamatan Nonggunong dengan 18 bangunan rusak. Kecamatan Talango mencatat satu rumah rusak di Desa Gapurana.

Gempa 2018...

Bupati Fauzi membandingkan dampak gempa kali ini dengan gempa yang pernah melanda Pulau Sapudi pada tahun 2018. Ia menyebutkan, dampak kerusakan akibat gempa M 6,5 ini jauh lebih parah.

”Pada 2018 lalu, gempa bumi yang juga melanda Pulau Sapudi menyebabkan sebanyak 246 bangunan rusak. Yang saat ini 316,” jelasnya.

Pemkab Sumenep telah menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polisi, dan TNI ke lokasi bencana.

Tim bertugas untuk menyalurkan bantuan, melakukan pendataan lebih lanjut, dan membantu perbaikan tempat tinggal korban terdampak.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler