Meski demikian, data BPS juga mencatat masih ada 50 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras sampai minggu pertama November 2025.
Namun, jumlah ini sudah menurun 18 persen dibandingkan bulan lalu yang mencapai 61 kabupaten/kota.
Murianews, Jakarta – Pemerintah memastikan harga beras di pasar mulai menunjukkan tren stabil menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Hal ini seiring dengan penguatan pasokan, pengawasan distribusi, dan langkah pengendalian yang intensif.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Amran Sulaiman mengatakan, upaya pengendalian telah membuahkan hasil positif.
”Menjelang masa Natal dan tahun baru, pemerintah memastikan kestabilan harga pangan pokok strategis, terutama beras,” ujar Amran dikutip dari Antara, Senin (17/11/2025).
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) hingga minggu pertama November, sebanyak 214 kabupaten/kota telah mengalami penurunan harga beras.
Angka ini meningkat 19,5 persen dibandingkan awal Oktober yang baru mencapai 179 kabupaten/kota.
Amran menuturkan, harga beras nasional secara umum menunjukkan tren stabil dan terkendali menjelang periode libur akhir tahun.
Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dijual sekitar Rp12.000 per kilogram, beras medium dijual dengan harga kisaran Rp 13.000 per kilogram.
Kedua harga tersebut berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 13.500 untuk medium dan Rp 14.900 untuk premium.
”Artinya sudah sesuai dan bahkan di bawah HET,” kata Amran.
Data BPS...
Meski demikian, data BPS juga mencatat masih ada 50 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras sampai minggu pertama November 2025.
Namun, jumlah ini sudah menurun 18 persen dibandingkan bulan lalu yang mencapai 61 kabupaten/kota.