Delegasi KTT ke-42 ASEAN 2023 Terpikat Aroma Kopi Flores NTT
Dani Agus
Kamis, 11 Mei 2023 23:11:14
Salah satu yang punya kelebihan tersendiri adalah
kopi asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain cita rasa khasnya, sensasi minum kopi khas NTT ini akan menjadi pengalaman yang membekas.
Mencicipi kopi merupakan satu hal yang mesti dilakukan saat berkunjung ke NTT. Hal ini juga dilakukan para delegasi dan panitia penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023 yang menyerbu sejumlah objek wisata, termasuk pusat-pusat penjualan suvenir di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kota Pariwisata Super Premium yang terletak di ujung Barat Flores itu, terlihat lebih meriah.
Baca juga: Sandiaga Ajak Perwakilan Pemuda ASEAN Promosikan Labuan Bajo Lewat Media SosialTidak terkecuali tiga titik yang menjadi lokasi expo usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang layak dikunjungi sesuai rekomendasi panitia, seperti Gua Batu Cermin, Lapangan Waikusambi, serta Waterfront. Demikian dikatakan Kepala Sub Divisi UMKM dan Festival Desa Binaan Bank NTT, Reinhard Djo, saat dikonfirmasi, Kamis (11/5/2023).
Sejumlah tamu mulai datang ke tiga lokasi itu dan melihat dari dekat aneka suvenir dan juga makanan olahan yang disiapkan. Salah satunya Kopi Flores. ”Belasan tamu dari luar negeri, sangat menikmati nikmatnya Kopi Flores di jejeran lapak UMKM pada Gua Batu Cermin,” kata Reinhard, dilansir dari laman Kemenparekraf.
Menurut Reinhard, para tamu terpikat aroma dan juga cita rasa kopi yang sangat kuat yang disuguhkan. ”Banyak tamu yang mengunjungi lokasi Festival Budaya Side Event ASEAN Summit 2023 ini, dan mereka mencicipi beraneka penganan dan juga makanan berbahan dasar pangan lokal,” ujar Reinhard.
KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo berdampak positifnya bagi masyarakat setempat. Salah satu dampak ekonomi dirasakan bagi para penggiat kopi asli NTT khususnya kopi dari daratan Flores.Dari pengamatan lapangan, para delegasi KTT ASEAN tampak menikmati kopi asli NTT baik dalam kegiatan side event maupun main event, yang disajikan langsung oleh para pengusaha kopi lokal NTT di venue.Untuk diketahui bahwa kopi NTT tersebar di beberapa wilayah yang berada di daratan Flores, Sumba, Timor, Alor dan lainnya. Tercatat kurang lebih 13 kabupaten merupakan daerah penghasil kopi yang terus dikembangkan kualitas dan kuantitasnya oleh pemerintah bekerja sama dengan berbagai komunitas penggiat kopi NTT.Ketua Dekopi (Dewan Kopi Indonesia) NTT Bony Romas menyebutkan, beberapa varian kopi NTT yang cukup terkenal dan tua adalah kopi Arabica Bajawa, Arabika Manggarai, Robusta Manggarai, Yellow Caturra Manggarai, Red Bourbon Manggarai, Juria Manggarai.”Yellow Catura Bajawa banyak diminati oleh para penikmat kopi baik lokal maupun internasional karena diyakini satu yang terbaik dan berasal dari Bajawa, Kabupaten Ngada,” ujarnya.Demikian juga dengan jenis Juria Manggarai yang berasal dari desa Colol, Kabupaten Manggarai. Jenis ini adalah kopi tua yang nikmat dan terus menerus dipelihara secara tradisional oleh masyarakat setempat.
Murianews, Manggarai Barat – Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Ada banyak kopi yang dihasilkan dari berbagai daerah di Indonesia dan masing-masing punya cita rasa tersendiri.
Salah satu yang punya kelebihan tersendiri adalah
kopi asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain cita rasa khasnya, sensasi minum kopi khas NTT ini akan menjadi pengalaman yang membekas.
Mencicipi kopi merupakan satu hal yang mesti dilakukan saat berkunjung ke NTT. Hal ini juga dilakukan para delegasi dan panitia penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023 yang menyerbu sejumlah objek wisata, termasuk pusat-pusat penjualan suvenir di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kota Pariwisata Super Premium yang terletak di ujung Barat Flores itu, terlihat lebih meriah.
Baca juga: Sandiaga Ajak Perwakilan Pemuda ASEAN Promosikan Labuan Bajo Lewat Media Sosial
Tidak terkecuali tiga titik yang menjadi lokasi expo usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang layak dikunjungi sesuai rekomendasi panitia, seperti Gua Batu Cermin, Lapangan Waikusambi, serta Waterfront. Demikian dikatakan Kepala Sub Divisi UMKM dan Festival Desa Binaan Bank NTT, Reinhard Djo, saat dikonfirmasi, Kamis (11/5/2023).
Sejumlah tamu mulai datang ke tiga lokasi itu dan melihat dari dekat aneka suvenir dan juga makanan olahan yang disiapkan. Salah satunya Kopi Flores. ”Belasan tamu dari luar negeri, sangat menikmati nikmatnya Kopi Flores di jejeran lapak UMKM pada Gua Batu Cermin,” kata Reinhard, dilansir dari laman Kemenparekraf.
Menurut Reinhard, para tamu terpikat aroma dan juga cita rasa kopi yang sangat kuat yang disuguhkan. ”Banyak tamu yang mengunjungi lokasi Festival Budaya Side Event ASEAN Summit 2023 ini, dan mereka mencicipi beraneka penganan dan juga makanan berbahan dasar pangan lokal,” ujar Reinhard.
KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo berdampak positifnya bagi masyarakat setempat. Salah satu dampak ekonomi dirasakan bagi para penggiat kopi asli NTT khususnya kopi dari daratan Flores.
Dari pengamatan lapangan, para delegasi KTT ASEAN tampak menikmati kopi asli NTT baik dalam kegiatan side event maupun main event, yang disajikan langsung oleh para pengusaha kopi lokal NTT di venue.
Untuk diketahui bahwa kopi NTT tersebar di beberapa wilayah yang berada di daratan Flores, Sumba, Timor, Alor dan lainnya. Tercatat kurang lebih 13 kabupaten merupakan daerah penghasil kopi yang terus dikembangkan kualitas dan kuantitasnya oleh pemerintah bekerja sama dengan berbagai komunitas penggiat kopi NTT.
Ketua Dekopi (Dewan Kopi Indonesia) NTT Bony Romas menyebutkan, beberapa varian kopi NTT yang cukup terkenal dan tua adalah kopi Arabica Bajawa, Arabika Manggarai, Robusta Manggarai, Yellow Caturra Manggarai, Red Bourbon Manggarai, Juria Manggarai.
”Yellow Catura Bajawa banyak diminati oleh para penikmat kopi baik lokal maupun internasional karena diyakini satu yang terbaik dan berasal dari Bajawa, Kabupaten Ngada,” ujarnya.
Demikian juga dengan jenis Juria Manggarai yang berasal dari desa Colol, Kabupaten Manggarai. Jenis ini adalah kopi tua yang nikmat dan terus menerus dipelihara secara tradisional oleh masyarakat setempat.