Dongkrak Kunjungan, Kemenparekraf Gelar Misi Penjualan Jaring Wisman Shanghai dan Hangzhou
Dani Agus
Kamis, 18 Mei 2023 22:15:33
Misi penjualan kali ini menyasar wilayah Shanghai dan Hangzhou agar dapat meningkatkan brand
Wonderful Indonesia sehingga tetap menjadi top of mind wisatawan mancanegara.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, awal bulan ini terjadi perubahan target yang cukup signifikan pada kedatangan wisman ke Indonesia di tahun 2023, yang semula 7,4 juta naik menjadi 8,5 juta kunjungan. Sehingga target kunjungan wisman asal Tiongkok juga mengalami perubahan dari 255.200 menjadi 361.500 wisatawan.
Baca juga: Kemenparekraf Susun Buku Panduan Komunikasi Krisis Kepariwisataan, Ini Tujuannya”Dari misi penjualan ini kami menargetkan tidak hanya mampu meningkatkan jumlah wisatawan Tiongkok yang datang. Tapi juga meningkat kualitas wisatawan, melalui peningkatan lama tinggal, mendorong lebih banyak destinasi wisata yang dieksplor, serta mendorong lebih banyak belanja,” kata Sandiaga, dilansir dari laman Kemenparekraf, Kamis (18/5/2023).
Wisman asal Tiongkok sudah menjadi pasar utama pariwisata Indonesia sejak 2017. Sebelum pandemi COVID-19, lebih dari dua juta wisatawan Tiongkok berkunjung ke Indonesia dalam tiga tahun berturut-turut. Lama tinggal (length of stay) wisman Tiongkok di Indonesia berkisar antara 8 – 11 hari dengan rata-rata pengeluaran per-kedatangan mencapai 1.100 – 1.386 dolar AS.
Oleh karena itu, perluasan promosi pariwisata Indonesia terus dilakukan Kemenparekraf. Mulai dari familiarization trip, joint promotion, hingga misi penjualan untuk pasar Tiongkok.Dalam misi penjualan yang mendapat dukungan penuh dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Shanghai, Juneyao Airlines, Papatonk, dan Atlas Beach Fest Bali menghadirkan 10 penjual terbaik yang telah dikurasi dari berbagai bisnis pariwisata di Bali & Beyond, seperti travel agent/tour operator, industri perhotelan, hingga pelayaran.Untuk misi penjualan di Shanghai berlangsung pada 16 Mei 2023 di The Langham Xintiandi Shanghai. Sementara, di Hangzhou diadakan pada 18 Mei 2023 di Courtyard by Marriott Hangzhou West.Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini, menekankan pentingnya konektivitas untuk mempercepat pemulihan pariwisata Indonesia dan menarik lebih banyak kunjungan wisatawan asal Tiongkok.Hingga saat ini tercatat ada 13 penerbangan langsung dari 10 kota di Tiongkok (Beijing, Xiamen, Guangzhou, Fuzhou, Wuhan, Wenzhou, Shenzhen, Shanghai, Hangzhou, dan Nanjing) ke Jakarta dan Bali. Dengan total 45 frekuensi penerbangan yang dioperasikan oleh 8 maskapai penerbangan dari Tiongkok ke Indonesia. Kapasitas kursinya sendiri mencapai 9.100 kursi per pekan.”Penerbangan langsung akan memfasilitasi lebih banyak kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia. Oleh karena itu kami melakukan upaya terbaik untuk meningkatkan jumlah penerbangan langsung yang menghubungkan kota-kota besar di Tiongkok dengan kota-kota besar di Indonesia. Dan juga mendorong mitra maskapai asing, seperti Juneyao Airlines untuk membuka rute penerbangan baru ke Indonesia, sehingga dapat memenuhi kapasitas penumpang, setidaknya untuk tingkat pra-pandemi,” kata Ni Made.
Murianews, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali melakukan misi penjualan ke Tiongkok yang merupakan kontributor utama pariwisata Indonesia.
Misi penjualan kali ini menyasar wilayah Shanghai dan Hangzhou agar dapat meningkatkan brand
Wonderful Indonesia sehingga tetap menjadi top of mind wisatawan mancanegara.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, awal bulan ini terjadi perubahan target yang cukup signifikan pada kedatangan wisman ke Indonesia di tahun 2023, yang semula 7,4 juta naik menjadi 8,5 juta kunjungan. Sehingga target kunjungan wisman asal Tiongkok juga mengalami perubahan dari 255.200 menjadi 361.500 wisatawan.
Baca juga: Kemenparekraf Susun Buku Panduan Komunikasi Krisis Kepariwisataan, Ini Tujuannya
”Dari misi penjualan ini kami menargetkan tidak hanya mampu meningkatkan jumlah wisatawan Tiongkok yang datang. Tapi juga meningkat kualitas wisatawan, melalui peningkatan lama tinggal, mendorong lebih banyak destinasi wisata yang dieksplor, serta mendorong lebih banyak belanja,” kata Sandiaga, dilansir dari laman Kemenparekraf, Kamis (18/5/2023).
Wisman asal Tiongkok sudah menjadi pasar utama pariwisata Indonesia sejak 2017. Sebelum pandemi COVID-19, lebih dari dua juta wisatawan Tiongkok berkunjung ke Indonesia dalam tiga tahun berturut-turut. Lama tinggal (length of stay) wisman Tiongkok di Indonesia berkisar antara 8 – 11 hari dengan rata-rata pengeluaran per-kedatangan mencapai 1.100 – 1.386 dolar AS.
Oleh karena itu, perluasan promosi pariwisata Indonesia terus dilakukan Kemenparekraf. Mulai dari familiarization trip, joint promotion, hingga misi penjualan untuk pasar Tiongkok.
Dalam misi penjualan yang mendapat dukungan penuh dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Shanghai, Juneyao Airlines, Papatonk, dan Atlas Beach Fest Bali menghadirkan 10 penjual terbaik yang telah dikurasi dari berbagai bisnis pariwisata di Bali & Beyond, seperti travel agent/tour operator, industri perhotelan, hingga pelayaran.
Untuk misi penjualan di Shanghai berlangsung pada 16 Mei 2023 di The Langham Xintiandi Shanghai. Sementara, di Hangzhou diadakan pada 18 Mei 2023 di Courtyard by Marriott Hangzhou West.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini, menekankan pentingnya konektivitas untuk mempercepat pemulihan pariwisata Indonesia dan menarik lebih banyak kunjungan wisatawan asal Tiongkok.
Hingga saat ini tercatat ada 13 penerbangan langsung dari 10 kota di Tiongkok (Beijing, Xiamen, Guangzhou, Fuzhou, Wuhan, Wenzhou, Shenzhen, Shanghai, Hangzhou, dan Nanjing) ke Jakarta dan Bali. Dengan total 45 frekuensi penerbangan yang dioperasikan oleh 8 maskapai penerbangan dari Tiongkok ke Indonesia. Kapasitas kursinya sendiri mencapai 9.100 kursi per pekan.
”Penerbangan langsung akan memfasilitasi lebih banyak kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia. Oleh karena itu kami melakukan upaya terbaik untuk meningkatkan jumlah penerbangan langsung yang menghubungkan kota-kota besar di Tiongkok dengan kota-kota besar di Indonesia. Dan juga mendorong mitra maskapai asing, seperti Juneyao Airlines untuk membuka rute penerbangan baru ke Indonesia, sehingga dapat memenuhi kapasitas penumpang, setidaknya untuk tingkat pra-pandemi,” kata Ni Made.