Info Haji 2024
Petugas Haji, Dokter Asal Rembang Jalani Wisuda dari Tanah Suci

Dani Agus
Kamis, 13 Juni 2024 13:06:00

Murianews, Makkah – Seorang petugas haji asal Rembang dr Hafidlotul Muawanah mendapat momen istimewa di sela menjalankan tugasnya. Di mana, ia bisa menjalani wisuda program studi Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dari Tanah Suci.
Wisuda pascasarjana ini diikuti secara daring dari hotel tempatnya menginap di kota Makkah, Kamis (6/6/2024). Ketika masih petang, dokter yang akrab disapa Nana ini sudah mulai sibuk mempersiapkan diri. Ia memakai toga sambil mondar-mandir untuk memastikan jaringan internet di laptopnya stabil.
Nana mengaku tak menyangka menjalani wisuda di negara lain. Baginya ini merupakan anugerah yang luar biasa dan jarang terjadi karena dilakukan di kota suci, saat melayani para jamaah haji.
”Tentu tak terbayangkan ya bisa wisuda di Mekkah meskipun secara daring. Dan kali ini tidak didampingi orang tua, namun teman-teman petugas haji selalu memberikan support,” ujar Kepala Puskesmas Sarang 2 itu, dilansir dari laman Kemenag, Kamis (13/6/2024).
Nana menerangkan, jadwal wisuda dari kampus memang bertepatan dengan jadwalnya sebagai petugas haji. Agar kedua kewajiban itu dapat terlaksana, ia pun meminta izin kepada pihak kampus untuk tidak mengikuti yudisium karena melaksanakan tugas sebagai Petugas Haji Daerah (PHD).
”Alhamdulillah, akhirnya izin untuk mengikuti wisuda secara daring didapatkan,” ungkapnya.
Nana mengungkapkan, ia memilih prodi MARS tuntutan manajemen Puskesmas. Selain sebagai dokter fungsional di puskesmas, ia juga sebagai kepala Puskesmas yang harus paham tentang manajemen.
”Meskipun yang saya pilih itu manajemen rumah sakit, sedikit banyak bisa di terapkan di Puskesmas,” terang wanita berkacamata ini.
Nana menceritakan, saat mengambil program magister, ia harus menanggung konsekuensi untuk pintar membagi waktu antara bekerja dan kuliah. Ia bersyukur bisa melewatinya.
Saat ini ia fokus menjalankan tugas untuk melayani jamaah haji sebagai dokter. Ini merupakan pengalaman pertamanya sebagai petugas haji. Ia bersama tenaga kesehatan lainnya memang harus kerja keras karena banyak jamaah yang lansia, beresiko tinggi sehingga siap 24 jam.
”Ya, yang namanya petugas harus siap sedia melayani jamaah terutama di bagian kesehatan. Yang penting kita harus selalu bahagia agar para jamaah haji pun bahagia, sehat dan bugar,” pungkasnya.