
Murianews, Rembang – Ratusan hektar sawah di Rembang, Jawa Tengah, mengalami gagal panen akibat dampak kekeringan. Pada areal sawah yang terdampak kekeringan ini telah diajukan untuk mendapatkan klaim asuransi.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Rembang Agus Iwan Haswanto mengungkapkan, bahwa 1.200 hektar lahan pertanian di daerah tersebut telah diasuransikan. Mayoritas lahan kekeringan tersebut berada di Kecamatan Sumber dan Kaliori.
Agus menjelaskan bahwa beberapa lahan telah gagal panen, dan pihaknya sedang mengupayakan agar kerugian tersebut dapat ditutup dengan klaim asuransi. Setiap hektar sawah yang diasuransikan dapat menerima klaim hingga Rp 6 juta, tergantung kondisi lapangan. Beberapa klaim sudah diajukan.
”Saat ini, 120 hektare lahan yang gagal panen sudah disurvei oleh pihak penjamin,” jelas Agus, dilansir dari laman Pemkab Rembang, Kamis (27/6/2024).
Selain mengupayakan klaim asuransi, Dintanpan juga membangun sumur di berbagai lokasi untuk membantu pengairan sawah. Sekitar 60 sumur telah dibangun dengan dana dari APBN.
Sebelumnya, Dintanpan bekerja sama dengan Kodim meminjamkan 130 pompa air kepada kelompok tani untuk membantu pengairan. Rencananya, ratusan pompa air tambahan akan dihibahkan kepada petani.
Namun, petani menghadapi masalah lain, yaitu sejumlah sungai yang mulai mengering. Di muara sungai, air laut naik dan menghambat aliran sungai.
Musim kemarau di Kabupaten Rembang diperkirakan berlangsung sekitar lima bulan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang berencana menetapkan status siaga untuk menghadapi situasi ini.
Menurut data dari Dinas Pertanian, masih ada 4.000 hektar lahan yang ditanami padi. Sementara itu, beberapa petani telah beralih menanam tembakau sebagai alternatif.