Murianews, Kudus – Banjir melanda Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada bulan Januari dan Februari 2025. Dampaknya, beberapa lahan pertanian milik petani di mengalami puso.

Beruntungnya, beberapa lahan yang mengalami puso dapat mengklaim asuransi usaha tani padi (AUTP). Setidaknya ada 282,6 hekater lahan yang puso dapat mengklaim AUTP pada tahun 2025.

”Ya hanya lahan dari petani yang sudah mendaftar asuransi yang mendapatkannya,” jelas Kabid Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus Agus Setiawan kepada Murianews.com, Minggu (9/2/2025).

Lahan yang mendapatkan asuransi tersebar pada tiga kecamatan di Kudus. Yakni, Kecamatan Mejobo, Kaliwungu, dan Undaan.

Pada Kecamatan Undaan terdapat tiga kelompok tani yang berhak mengklaim asuransi. Yakni, Kelompok Tani Waturejo I dan II dari Desa Lambangan dan Kelompok Tani Kadud Rejo dari Desa Kalirejo.

”Totalnya ada sekitar 112 hektar lahan yang dapat mengklaim asuransi. Lalu di Kecamatan Mejobo ada satu kelompok tani yakni, Tani Jaya di Desa Kirig dengan luasan lahan 20 hektare,” terangnya.

Kemudian, di Kecamatan Kaliwungu terdapat sembilan kelompok tani yang dapat asuransi. Antara lain di Kelompok Tani Mulyo di Desa Setrokalangan dengan luasan lahan 24,4 hektare.

Lalu di Desa Kedungdowo terdapat dua kelompok, yakni Sumber Makmur dan Ngudi Lestari dengan total lahan 30 hektare.

Dapat Asuransi Rp 6 Juta Per Hektare... 

Selanjutnya di Desa Banget terdapat tiga kelompok tani, yakni Lestari, Makmur, dan Tambah Mulyo dengan total lahan 59 hekater.

”Di Blimbing Kidul ada satu, Sido Rukun, lahannya 24,6 hekater. Terus di Desa Prambatan Lor juga ada satu yaitu, Ngudi Lestari dengan lahan 5,2 hektare. Serta di Prambatan Kidul luasnya 5,1 hektare yang dimiliki Kelompok Tani Amarta Tani,” ujarnya.

Agus menyebutkan, asuransi yang didapatkan oleh petani yang terdampak puso sebesar Rp 6 juta per hektare.

Editor: Dani Agus