Rabu, 19 November 2025

Antara lantai satu dan dua dibuat tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 10 anak tangga, sehingga tetap nyaman untuk pengunjung.

Heri menjelaskan bahwa sentuhan arsitektur era Belanda yang dihadirkan bukan untuk menciptakan kemewahan. Namun, sebagai bagian dari pelestarian kearifan lokal. Corak pesisir dan Tionghoa pun turut diakomodasi untuk mencerminkan wajah budaya Kota Rembang.

”Kami akomodir semuanya di situ. Jadi kami tidak terlalu mewah, tetapi dengan kearifan lokal. Kearifan lokal harus kami jaga,” tegasnya.

Pasar Rembang yang baru ini ditargetkan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) tipe I, yang mencakup aspek kenyamanan, keamanan, dan kelayakan fungsi. Heri juga memastikan bahwa pasar tersebut akan menjadi pasar ramah anak dan ramah disabilitas.

Komentar

Terpopuler