Menurutnya, kepemimpinan gubernur mampu menggerakkan berbagai elemen, sehingga pengumpulan ZIS semakin optimal.
“Baznas berperan penting mendukung program strategis Pemprov Jateng. Pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan fiskal daerah. Bersama CSR dan investasi, Baznas menjadi motor penggerak untuk mengatasi pengangguran, kemiskinan, dan stunting,” ujarnya.
Murianews, Semarang – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah memborong lima penghargaan pada ajang Baznas Award 2025. Penghargaan tersebut diserahkan dalam Rakornas Baznas, di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji mengatakan, lima kategori yang diraih yakni Pengumpulan ZIS Terbaik, Inovasi Pendayagunaan Terbaik, Koordinasi Kelembagaan Terbaik, Kelembagaan Klaster 5 Terbaik, dan Tindak Lanjut Implementasi SOP Terbaik.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi juga mendapat penghargaan sebagai Pendukung Gerakan Zakat Indonesia.
”Prestasi ini menjadi cambuk sekaligus motivasi bagi kami untuk bekerja lebih keras. Penghargaan kepada gubernur juga bentuk terima kasih dari Baznas RI, atas dukungan beliau dalam mendorong ASN membayar zakat,” ujar Darodji, dihubungi Jumat (29/8/2025).
Dia menambahkan, hingga Juli-Agustus 2025, Baznas Jateng telah menghimpun lebih dari Rp 70 miliar. Hingga akhir tahun, diproyeksikan total pengumpulan mencapai Rp 108 miliar.
Angka itu terus meningkat dari Rp 82,6 miliar (2022), Rp 91,7 miliar (2023), dan Rp 102,7 miliar (2024).
Dana tersebut disalurkan untuk mendukung program pengentasan kemiskinan, pengangguran, rumah tidak layak huni (RTLH), dan stunting. Selain bantuan konsumtif, Baznas juga menyalurkan pelatihan kerja serta modal usaha bagi UMKM.
Asisten Sekda Jateng Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Iwanuddin Iskandar mengapresiasi penghargaan untuk Gubernur Luthfi.
Motor Penggerak...
Menurutnya, kepemimpinan gubernur mampu menggerakkan berbagai elemen, sehingga pengumpulan ZIS semakin optimal.
“Baznas berperan penting mendukung program strategis Pemprov Jateng. Pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan fiskal daerah. Bersama CSR dan investasi, Baznas menjadi motor penggerak untuk mengatasi pengangguran, kemiskinan, dan stunting,” ujarnya.