Rabu, 19 November 2025

Selama ini, Laesan dikenal memiliki unsur mistik yang kental, namun juga menyimpan filosofi kehidupan yang mendalam.

”Pegiat sejarah dan seni di Lasem terus berupaya menjaga eksistensi Laesan, yang sudah sangat jarang dipentaskan. Ini kesempatan yang baik untuk memperkenalkannya kembali ke publik,” tambahnya.

Menurut Sulistiyowati, setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah memang mendapat giliran untuk tampil di Anjungan Jawa Tengah TMII. Tahun ini, Rembang mendapat jadwal tampil pada bulan Oktober.

Budayawan sekaligus pelestari kesenian Laesan, Yon Suprayoga menyambut baik kesempatan tersebut. Ia menilai, pentas di Jakarta akan semakin mengangkat keberadaan Laesan sebagai warisan budaya khas Lasem.

”Sebelumnya Laesan juga pernah dipentaskan di Semarang, seperti di Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Taman KB.

”Harapannya, kesenian ini semakin dikenal luas dan diakui sebagai bagian dari seni budaya asli Lasem,” ungkap Yon, dilansir dari laman Pemkab Rembang.

Komentar