Jumat, 24 Januari 2025


Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir mengatakan, vaksin itu habis untuk penyuntikan tahap awal.

Di mana, pada tahap itu, penyuntikan dilakukan pada ternak di kandang komunal. Alasannya, petugas lebih mudah dalam melakukan vaksinasi.

’’Stok (vaksin, red) kosong. Sudah teraplikasikan semua,’’ kata dia, Kamis (9/3/2023).

Baca: Kesetrum, Tukang Kayu di Jepara Meninggal

Pihaknya sendiri sudah meminta kiriman vaksin dari Pemprov Jateng. Dalam suratnya, pihaknya meminta dikirimi seribu dosis vaksin LSD. Vaksin tersebut diperkirakan tiba di Jepara akhir Maret 2023 mendatang.

Di kesempatan itu, Mudhofir menjelaskan, per hari ini terdapat 100 ekor ternak di Jepara terjangkit LSD. Sebanyak 95 kasus aktif, tiga ekor mati, dan dua lainnya sembuh.

’’Semuanya sapi dan menyebar ke berbagai kecamatan,’’ kata Mudhofir.Sebaran kasus LSD berada di Kecamatan Kembang, Keling, Mlonggo, Bangsri, Jepara, Pakis Aji, Tahunan, Batealit, Kedung, Mayong dan Welahan. Penghentian sebaran virus LSD di Jepara tertahan dengan terbatasnya vaksin.Pihaknya menambahkan, harga ternak di pasar cenderung turun. Penyebabnya yaitu sejak kemunculan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) lalu ditambah virus LSD.Kondisi itu, membuat para peternak enggan mengisi kandang dengan ternak baru. Para peternak cenderung membeli ternak dari kampung-kampung yang kondisi tubuhnya lebih jelas. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler