Menyejukkan, Warga Nasrani di Grobogan Lebaran ke Warga Muslim
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 24 April 2023 18:09:29
Momen menyejukkan itu ada di Desa Penadaran, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Hari ini (24/4/2023), warga nasrani berbondong-bondong berkunjung ke warga dan tetangganya yang muslim. Mereka mengucapkan selamat lebaran sekaligus silaturahmi dan
halal bihalal dengan tetangganya yang muslim.
Menurut Petrus Supomo, wakil umat Nasrani Santo Paulus, tradisi ini sudah dilakukan turun temurun sejak nenek moyang terdahulu. Saat momen Idulfitri, umat Nasrani melakukan silaturahmi dalam rangka
halal bihalal dengan mendatangi rumah warga yang muslim.
”Kami dari teman teman umat Nasrani sedang bersama-sama silaturahmi, karena ini lebaran ,sesuai dengan adat kebiasaan umat di Desa Penadaran ini, kami umat Nasrani melakukan kunjungan ke rekan-rekan umat muslim,begitu pula sebaliknya saat Natal bergantian, ” ucap Petrus.
Petrus menyampaikan, tradisi tersebut bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan, kekeluargaan, dan menjaga toleransi kebersamaan antarumat beragama. Upaya memupuk toleransi itu terus diwariskan kepada generasi-generasi baru.
Sementara itu, Sawiji, tokoh agama setempat mengatakan, tradisi tersebut sudah turun temurun sejak nenek moyang yang ada di Desa Penadaran. Tradisi silaturahmi warga Nasrani dengan warga Muslim sudah menjadi rutinitas setiap hari raya Idulfitri maupun saat Natal.
Dia menyebutkan, tradisi tersebut sudah terjalin sejak tahun 1965. Terbukti, lokasi gereja santo Petrus yang berdampingan dengan masjid jami’ Al Mualimin.”Kami menyambut baik, ini untuk melanjutkan tradisi nenek moyang yang sudah lama terbina untuk saling mengunjungi,” ujar Sawiji.Di sisi lain, Kades Penadaran Sholehatul Ridho berharap, tradisi yang ada di Desa Penadaran perlu dilestarikan untuk menjaga toleransi dan kebersamaan antarumat beragama. Tradisi itu diharapkan juga menjadi cerminan kehidupan masyarakat di Grobogan.”Ini wajib dipertahankan, karena tradisi seperti ini jarang, perlu kita pertahankan kerukunan antar umat beragama di Desa Penadaran, secara umum perlu ditiru umat beragama di daerah lain yang ada di Indonesia,” harapnya. Editor: Supriyadi
Murianews, Grobogan – Sebuah pemandangan menyejukkan terlihat di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Betapa tidak, warga Nasrani berkunjung ke rumah warga muslim untuk merayakan Idulfitri bersama di kampung toleransi.
Momen menyejukkan itu ada di Desa Penadaran, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Hari ini (24/4/2023), warga nasrani berbondong-bondong berkunjung ke warga dan tetangganya yang muslim. Mereka mengucapkan selamat lebaran sekaligus silaturahmi dan halal bihalal dengan tetangganya yang muslim.
Menurut Petrus Supomo, wakil umat Nasrani Santo Paulus, tradisi ini sudah dilakukan turun temurun sejak nenek moyang terdahulu. Saat momen Idulfitri, umat Nasrani melakukan silaturahmi dalam rangka halal bihalal dengan mendatangi rumah warga yang muslim.
”Kami dari teman teman umat Nasrani sedang bersama-sama silaturahmi, karena ini lebaran ,sesuai dengan adat kebiasaan umat di Desa Penadaran ini, kami umat Nasrani melakukan kunjungan ke rekan-rekan umat muslim,begitu pula sebaliknya saat Natal bergantian, ” ucap Petrus.
Petrus menyampaikan, tradisi tersebut bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan, kekeluargaan, dan menjaga toleransi kebersamaan antarumat beragama. Upaya memupuk toleransi itu terus diwariskan kepada generasi-generasi baru.
Sementara itu, Sawiji, tokoh agama setempat mengatakan, tradisi tersebut sudah turun temurun sejak nenek moyang yang ada di Desa Penadaran. Tradisi silaturahmi warga Nasrani dengan warga Muslim sudah menjadi rutinitas setiap hari raya Idulfitri maupun saat Natal.
Dia menyebutkan, tradisi tersebut sudah terjalin sejak tahun 1965. Terbukti, lokasi gereja santo Petrus yang berdampingan dengan masjid jami’ Al Mualimin.
”Kami menyambut baik, ini untuk melanjutkan tradisi nenek moyang yang sudah lama terbina untuk saling mengunjungi,” ujar Sawiji.
Di sisi lain, Kades Penadaran Sholehatul Ridho berharap, tradisi yang ada di Desa Penadaran perlu dilestarikan untuk menjaga toleransi dan kebersamaan antarumat beragama. Tradisi itu diharapkan juga menjadi cerminan kehidupan masyarakat di Grobogan.
”Ini wajib dipertahankan, karena tradisi seperti ini jarang, perlu kita pertahankan kerukunan antar umat beragama di Desa Penadaran, secara umum perlu ditiru umat beragama di daerah lain yang ada di Indonesia,” harapnya.
Editor: Supriyadi