Jumlah Wisatawan Karimunjawa Diusulkan Dibatasi
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 3 Juli 2023 15:11:06
Petinggi Desa Karimunjawa, Aris Setyawan menyebutkan, pada momen libur panjang tempo hari (29-2/7/2023), jumlah wisatawan yang datang lebih dari empat ribu orang. Mereka menumpuk dalam satu momen tersebut.
“Ketidaknyamanan, ketidakpuasan wisatawan sering terjadi. Seperti libur panjang kemarin wisatawan banyak sekali. Akhirnya mengganggu kenyamanan,” kata Arif kepada Murianews.com, Senin (3/7/2023).
Akibat tumpukan wisatawan tersebut, lanjut Arif, kapasitas Karimunjawa tidak mumpuni. Batas maksimal jumlah wisatawan di Karimunjawa hanya sekitar 3.250 orang. Itu didasarkan pada jumlah kamar hotel dan home stay yang ada.
Sementara itu, pada momen libur panjang itu, kamar yang ada tidak mencukupi wisatawan yang datang. Akibatnya, banyak wisatawan yang tidur di rumah-rumah penduduk.
“Ekspektasi wisatawan datang ke Karimunjawa bisa tidur di resot tertentu. Tapi sampai di sana tidur di rumah penduduk yang kurang layak (untuk liburan wisatawan, red). Karena saking tidak adanya kamar, memaksa kan berarti. Artinya sudah tidak nyaman,” ungkap Arif.
Selain itu, pemandu wisata yang biasanya memandu tujuh orang, menjadi lebih. Kapal yang biasanya kapasitas 15 orang, menjadi lebih. Wisatawan yang ingin menikmati makan ikan enak, akhirnya makan ikan seadanya.
“Pantai yang dipikirkan indah. Bisa santai menikmati sunsite atau sunrise. Pantainya penuh semua. Itu mengganggu kenyamanan,” kata Arif.
BACA JUGA: Libur Panjang, Wisatawan Karimunjawa Tembus Empat Ribu LebihUntuk itu, pihaknya berharap ada pembatasan wisatawan yang masuk ke Karimunjawa. Secara khusus, Arif berharap kepada pengelola kapal penyeberangan bisa mengatur hal tersebut. Jika memang sudah melebihi kapasitas 3.250 tersebut, semestinya kapal tidak usah lagi menambah trip yang nantinya akan menambah jumlah wisatawan.Harapan tersebut disepakati oleh Sudarmono, Ketua Perkumpulan Biro Wisata Karimunjawa (PBWK). Pihaknya juga merasakan betul ketidaknyamanan yang terjadi.“Kami sepakat jika ada pembatasan. Karena kalau wisatawan sudah tidak merasa nyaman, itu akan menjadi citra buruk bagi Karimunjawa,” ujar Sudarmono.Editor: Budi Santoso
Murianews, Jepara – Membeludaknya kunjungan wisatawan di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, rupanya tak selalu manis bagi penduduk setempat. Terlalu banyak wisatawan justru membuat Karimunjawa dinilai tidak nyaman.
Petinggi Desa Karimunjawa, Aris Setyawan menyebutkan, pada momen libur panjang tempo hari (29-2/7/2023), jumlah wisatawan yang datang lebih dari empat ribu orang. Mereka menumpuk dalam satu momen tersebut.
“Ketidaknyamanan, ketidakpuasan wisatawan sering terjadi. Seperti libur panjang kemarin wisatawan banyak sekali. Akhirnya mengganggu kenyamanan,” kata Arif kepada Murianews.com, Senin (3/7/2023).
Akibat tumpukan wisatawan tersebut, lanjut Arif, kapasitas Karimunjawa tidak mumpuni. Batas maksimal jumlah wisatawan di Karimunjawa hanya sekitar 3.250 orang. Itu didasarkan pada jumlah kamar hotel dan home stay yang ada.
Sementara itu, pada momen libur panjang itu, kamar yang ada tidak mencukupi wisatawan yang datang. Akibatnya, banyak wisatawan yang tidur di rumah-rumah penduduk.
“Ekspektasi wisatawan datang ke Karimunjawa bisa tidur di resot tertentu. Tapi sampai di sana tidur di rumah penduduk yang kurang layak (untuk liburan wisatawan, red). Karena saking tidak adanya kamar, memaksa kan berarti. Artinya sudah tidak nyaman,” ungkap Arif.
Selain itu, pemandu wisata yang biasanya memandu tujuh orang, menjadi lebih. Kapal yang biasanya kapasitas 15 orang, menjadi lebih. Wisatawan yang ingin menikmati makan ikan enak, akhirnya makan ikan seadanya.
“Pantai yang dipikirkan indah. Bisa santai menikmati sunsite atau sunrise. Pantainya penuh semua. Itu mengganggu kenyamanan,” kata Arif.
BACA JUGA: Libur Panjang, Wisatawan Karimunjawa Tembus Empat Ribu Lebih
Untuk itu, pihaknya berharap ada pembatasan wisatawan yang masuk ke Karimunjawa. Secara khusus, Arif berharap kepada pengelola kapal penyeberangan bisa mengatur hal tersebut. Jika memang sudah melebihi kapasitas 3.250 tersebut, semestinya kapal tidak usah lagi menambah trip yang nantinya akan menambah jumlah wisatawan.
Harapan tersebut disepakati oleh Sudarmono, Ketua Perkumpulan Biro Wisata Karimunjawa (PBWK). Pihaknya juga merasakan betul ketidaknyamanan yang terjadi.
“Kami sepakat jika ada pembatasan. Karena kalau wisatawan sudah tidak merasa nyaman, itu akan menjadi citra buruk bagi Karimunjawa,” ujar Sudarmono.
Editor: Budi Santoso