Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jepara – Badan Urusan Logistik (Bulog) Jawa Tengah (Jateng) mengimpor beras sebanyak 78 ribu ton tahun ini. Dari jumlah itu, Kabupaten Jepara mendapat jatah 3,8 ton.

Pimpinan Perum Bulog Kanwil Jateng Ahmad Kholisun menyebutkan, beras impor tersebut dibagikan ke seluruh daerah di Jateng. Hasilnya, Kabupaten Jepara mendapat jatah sebanyak 3,8 ton. Beras tersebut diketahui diimpor dari Vietnam, Thailand, dan Kamboja. 

”Bulog Jateng mengalokasikan beras impor ke Gudang Bulog Rengging (Jepara, red) sampai saat ini telah masuk 3.828.000 kilogram,” sebut Kholisun kepada Murianews.com, Sabtu (14/10/2023).

Kholisun mengakui bahwa Gudang Bulog Rengging masih kekurangan stok di tahun ini. Sehingga alokasi beras impor menjadi solusinya.

Pihaknya menerangkan, kebutuhan penyaluran beras dari Gudang Bulog Rengging tahun 2023 ini sebanyak 8,7 ton lebih.

Rinciannya, penyaluran untuk program bantuan pangan (banpang) tahap 1 untuk tiga bulan alokasi (April, Mei, Juni) sejumlah 3,9 ton lebih. Kemudian penyaluran Banpang tahap II (September, Oktober, November) sebanyak 3,6 ton lebih.

Kemudian, Gudang Bulog Rengging juga menyalurkan SPHP sebanyak 1,2 ton. "Sehingga total kebutuhannya 8,7 ton dan cadangan bantuan apabila terjadi bencana alam," jelas Kholisun.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lanjut dia, Gudang Bulog Rengging telah menyerap beras dari petani lokal Jepara. Sampai September 2023 ini, sudah 3,3 ton beras terserap.

”Jumlah hasil penyerapan itu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan penyaluran Bulog di Jepara. Sehingga kami alokasikan beras impor,” imbuh Kholisun.

Kholisun menambahkan, jumlah tersebut akan bertambah karena di samping untuk memenuhi kebutuhan itu, Bulog Rengging juga harus memiliki cadangan beras akhir tahun. Minimal untuk memenuhi kebutuhan tiga bulan penyaluran.

 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler