Konflik Nelayan Masih Muncul, Ini Kata Forum Nelayan Jepara Utara
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 4 Desember 2023 13:47:00
Murianews, Jepara – Nelayan tradisional di kawasan perairan Jepara utara masih kerap berkonflik dengan nelayan cantrang. Tak jarang, gesekan yang terjadi nyaris menimbulkan kekerasan.
Ketua Forum Nelayan (Fornel) Jepara Utara Sunarto mengungkapkan, pada pekan lalu saja terjadi dua konflik antara nelayan tradisional dan cantrang. Lokasinya berada di perairan Bayuran.
Sunarto menceritakan, pada pekan lalu, nelayan tradisional Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, mendapati enam kapal nelayan cantrang dari Jepara Kota yang beroperasi di jarak sekitar 4 mil dari bibir pantai. Padahal, batas maksimal operasi kapal cantrang yakni 12 mil dari bibir pantai.
Saat itu, hanya sepuluh nelayan tradisional yang mendatangi enam kapal cantrang itu. Karena kalah massa, mereka tak bisa berbuat banyak.
”Awalnya diperingatkan di tengah laut. Tapi perahu cantrang mengepung (nelayan tradisional, red),” kata Sunarto kepada Murianews.com, Senin (4/12/2023).
Lalu dua hari setelahnya, Sunarto kembali mendatangi kapal cantrang itu dengan jumlah masa lebih banyak. Beruntung tidak sampai terjadi bentrokan fisik. Kapal cantrang beserta awak buah kapal (ABK) berhasil ditarik ke pinggir laut.
Sunarto mengungkapkan, kapal-kapal cantrang memang masih sering masuk dalam zona terlarang bagi mereka. Padahal, para nelayan tradisional sudah memberi kelonggaran dengan membebaskan nelayan cantrang beroperasi di area maksimal 8 mil dari bibir pantai.
”Tapi justru mereka malah masuk ke zona enam sampai empat mil,” ungkap Sunarto.
Setelah insiden itu, dilakukan pertemuan antara nelayan tradisional dan nelayan cantrang. Pertemuan itu dikawal oleh aparat keamanan dan Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Jepara.
Sunarto menyampaikan, dari pertemuan itu disepakati jika nelayan cantrang kembali melanggar aturan, maka kapalnya akan ditahan.
”Kalau melanggar lagi, kapal nelayan cantrang akan kami tarik ke pinggir. Akan kami tahan dan tidak akan kami berikan kepada pemiliknya,” tandas Sunarto.
Editor: Dani Agus



