Jelang Musim Baratan, Begini Kesiapan Karimunjawa Hadapi Paceklik
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 7 Desember 2023 17:23:00
Murianews, Jepara – Tiap musim baratan Kepulauan Karimunjawa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah selalu dibayangi ancaman paceklik. Pasalnya selama musim baratan gelombang di laut Karimunjawa akan tinggi, sehingga kapal sulit berlayar.
Musim baratan biasanya terjadi antara Desember hingga Maret. Disebut baratan karena angin berembus dari barat ke timur, dan selama musim baratan sering muncul bibit-bibit badai.
Lalu bagaimana kesiapan Karimunjawa menghadapi musim baratan?
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Karimunjawa Anwar Sadat memastikan sampai saat ini stok pangan di wilayahnya aman terkendali. Selain di gudang pangan, ketersediaan pangan juga masih terjaga di warung-warung milik warga setempat.
Anwar menyebutkan, sembako di Gudang Pangan Kenari Makmur kini masih tersedia 2,5 ton beras, 30 kilogram gula pasir dan 2 krat telur.
Pada 15 Desember 2023 nanti, rencananya akan belanja beras sebanyak 5-6 ton, 8 krat telur dan 50 kilogram gula pasir.
Sedangkan di salah satu minimarket, saat ini tercatat masih ada 50 sak beras, 350 dos minyak goreng, 12 ton gula pasir dan 10 peti telur ayam. ”Secara umum stok sembako di Karimunjawa masih mencukupi,” kata Anwar, Kamis (7/12/2023).
Selain pangan, Anwar juga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji di Karimunjawa juga mencukupi.
Setiap Rabu, ada kapal pengangkut milik tujuh orang membawa sekitar 2.100 tabung. Masing-masing pangkalan tersedia sekitar 300 tabung. Baik di Pulau Karimunjawa, Parang, Nyamuk, dan Batulawang.
Sementara terkait stok BBM, empat hari lalu baru saja diterima sebanyak 75 kiloliter solar dan 30 kiloliter pertalite. Distribusi BBM oleh APMS 46.594.02 ke Karimunjawa dilakukan tiga kali dalam sebulan. Yaitu sekitar tanggal 5, 15 dan 25.
Soal kesiapannya jelang baratan, Anwar sudah merapatkan dengan forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) beberapa hari lalu. Sementara ini, pihaknya masih belum mengomunikasikan terkait penyiapan lumbung pangan kepada pemerintah daerah.
”Sudah kami rapatkan. Akan segera kami komunikasikan dengan pemda,” ujar Anwar.
Editor: Ali Muntoha



