Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus menggencarkan program imunisasi polio. Dua pekan berjalan, sudah sembilan puluh persen sasaran sudah diimunisasi polio.

Dinkes Jepara menargetkan 142.625 anak menjadi sasaran imunisasi polio. Program ini dibagi menjadi dua putaran. Putaran pertama dimulai pada 15 Januari 2024 dan putaran kedua pada 19 Februari 2024.

“Kita masih rekap data dari desa-desa. Tapi yang pasti sudah ada 90 persen anak yang diimunisasi polio,” sebut Mudrikatun, Kepala Dinkes Kabupaten Jepara kepada Murianews.com, Rabu (24/1/2024).

Mudrikatun menyatakan bahwa warga tidak menolak dengan adanya imunisasi polio. Sehingga proses yang dilakukan tenaga kesehatan (nakes) bisa lebih cepat.

Sebelumnya, imunisasi polio hanya dilakukan di Puskesmas dan Posyandu. Namun, skema itu diubah dengan menerjunkan nakes ke rumah-rumah warga.

“Teman-teman nakes di Puskesmas terus keliling ke rumah-rumah warga,” kata Mudrikatun.

Mudrikatun meyakini target 142.625 anak bisa tercapai sebelum putaran ke dua dilaksanakan. Sistem keliling dari rumah ke rumah dilakukan karena sebagian warga tidak bisa datang ke Posyandu atau Puskesmas dengan berbagai macam alasan.

Mudrikatun memastikan stok vaksin sangat mencukupi. Satu vial vaksin polio bisa untuk menetesi 49 anak. Durasi keamanan vaksin setelah dibuka cukup lama. Meski begitu, seluruh nakes yang bertugas dibekali dengan alat penyimpanan yang mumpuni.

“Kalau misalnya bersisa dan tidak terpakai, nanti akan tetap dilaporkan. Termasuk misalnya ada vaksin yang rusak. Semua laporannya detail,” jelas Mudrikatun.

Mudrikatun menyebutkan, anak-anak yang disasar imunisasi polio yaitu berusia 0 – 7 tahun. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus polio pada anak.

“Sub-PIN Polio ini dilakukan untuk memberikan imunisasi polio kepada seluruh sasaran usia 0 – 7 tahun 11 bulan 29 hari tanpa memandang status imunisasi sebelumnya,'' ujarnya

Mudrikatun berharap, program ini bisa benar-benar memutus penyebaran penyakit polio di Indonesia. Ia meminta kerja sama seluruh stakeholder untuk turut menyukseskan pelaksanaan Sub-PIN Polio tahun 2014. Kepada pihak sekolah, Mudrikatun meminta agar ikut terlibat aktif agar gerakan ini berjalan dengan lancar.

Editor: Budi Santoso

 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler